Misalnya, anak memasuki praremaja, ayah berada pada puncak kariernya, begitu pula ibu yang bekerja.
Perubahan fisik masing-masing pihak, seperti bentuk tubuh semakin melebar atau kerut di wajah semakin kentara akan melahirkan kecemasan tersendiri.
Masing-masing merasa tidak lagi menarik dan seksi di mata pasangannya.
Rasa minder lalu timbul dan kebanyakan rasa minder ini diwujudkan dengan menolak ketika diajak bermesraan.
Baca Juga : Vicky Prasetyo Akui Sudah Tak Memiliki Angel Lelga Lagi, Cerai atau Sensasi?
Padahal, masalah itu sebetulnya jangan dijadikan penghambat dalam berhubungan intim, malah sebaliknya karena kedekatan emosional yang semakin kuat, bisa membuat hubungan intim menjadi lebih mantap.
Tapi yang harus diingat, bukan lagi jumlah, tapi kualitasnya.
Tahun selanjutnya
Simone Signoret, penulis terkenal dari Perancis, di salah satu novelnya menulis, "Rantai tidak mengikat perkawinan, melainkan mata rantainya. Ratusan mata rantai yang dikait setiap hari berdua, yang mengikat terus selama bertahun-tahun. Itulah yang membuat perkawinan bertahan, bukan gairah dan bahkan juga seks!"
Jadi, walaupun 5, 10, bahkan 25 tahun perkawinan sudah dilewati dengan aman, jangan pernah terlena.
Ada, lo, yang baru sebulan merayakan ulang tahun perkawinan ke-25, kemudian bercerai.
Source | : | Kompas.com,Instagram |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR