Nakita.id - Tidak hanya rumah tangga Sule dan Lina saja yang sedang tertimpa 'musibah', tampaknya pernikahan pasangan selebriti Angel Lelga dan Vicky Prasetyo juga sedang dirundung masalah.
Melalui unggahan di instagram, Vicky mengungkapkan kerisauannya tentang rumah tangga yang sudah dibangun sejak 8 bulan lalu itu.
Ia bahkan mengungkapkan bahwa dirinya gagal untuk menjadi seorang imam dalam rumahnya sendiri.
Baca Juga : Korbankan Cincin Seharga Rp200 Juta, Angel Lelga Justru Gugat Cerai Vicky, Ini Alasannya!
"Sahabat saya pernah berkata sambil bergurau : Vic ...Rumah tangga dari awal sampai 8 bulan itu berat karena pasti akan merasakan apa pun tapi jika lolos akan terasa lebih mudah ke depanya, dan hari ini km benar," tulis Vicky pada unggahan tersebut.
"Saya gagal menjadi pemenang di rumah saya sendiri..tepat di bulan ke8 akhirnya semua jadi kenyataan," sambungnya.
Vicky juga berterima kasih kepada istrinya itu yang sudah mendampingi Vicky selama beberapa bulan terakhir.
"Saya ucapkan terimksh kepada Angel lelga sudah mendampingi luar biasa sekali sebagai isteri dgn kebijakanmu menerima semua kelamnya masalaluku...dan menjadikan aku lebih disiplin km wanita terhebat yg pernah aku miliki ...dan aku menikahi mu dgn keringat dan kesungguhan semoga Allah memberikan Jodoh yg lebih baik untukmu."
Bahkan Vicky mengatakan bahwa dirinya sudah tak lagi 'memiliki' Angel Lelga.
"Ada kata mutiara cinta. 'Cinta dan sayang tak harus memiliki'. Akhirnya aku merasakan itu sekarang . Sampai matipun aku sangat mencintai dan menyayangimu tapi aku tdk memilikimu terhitung hari ini," ujarnya.
Pada akhir kalimat, Vicky meminta doa kepada masyarakat.
"Mohon doanya kepada semua nya. Aamiin Allah huma aamiin. 'Suatu saat kita akan merasakan tidak semua setiap kebaikan akan terlihat selalu baik' (Vicky prasetyo)," tutupnya pada keterangan tersebut.
Baca Juga : Angel Lelga Kembali Gugat Cerai Vicky Prasetyo, 7 Kriteria Suami Ini Buat Istri Ingin Berpisah!
Unggahan Vicky ini tentu saja membuat publik bertanya-tanya, dan menduga bahwa rumah tangga Vicky sedang diterpa masalah.
Tidak sedikit warganet yang menyayangkan pernikahan yang baru terjalin 'seumur biji jagung' tersebut.
Oleh karena itu, banyak yang mempertanyakan alasan perpisahan pasangan ini.
Seperti yang diungkapkan oleh sahabat Vicky, apakah benar rumah tangga akan terasa berat pada tahun-tahun pertama?
Melansir laman Kompas.com, ada tahun-tahun rawan dalam pernikahan yang perlu diwaspadai.
Dua tahun pertama: penuh perjuangan
Inilah tahun-tahun yang mengindikasikan apakah pasangan "pengantin baru" dapat bertahan ke tahun berikutnya.
Banyak yang berhasil melampauinya, tak sedikit juga yang memutuskan bercerai.
Sebab, di tahun inilah sebenarnya realitas dimulai, masing-masing pihak melihat dengan sesungguhnya, siapa pasangan mereka.
Bersiaplah menerima apa yang disebut 'depresi pengantin baru'.
Usai pesta pernikahan, pasangan menempati rumahnya sendiri dan belajar hidup mandiri sebagai suami-istri.
Selain itu, mereka juga harus membagi peran serta kerja sama.
Banyak hal yang menjadi prioritas yang harus diselesaikan bersama, seperti masalah keuangan, siapa yang harus mengatur.
Juga bagaimana menghabiskan waktu luang bersama, menangani mertua, para ipar dan keluarga besar lainnya.
Bayi yang kemudian lahir akan membuat seluruh ritme lelaki dan perempuan berubah.
Jelas, semua itu menimbulkan tantangan sekaligus kecemasan.
Nah, agar bisa bertahan dan berjalan mulus, di tahun-tahun pertama ini pasangan suami-istri seharusnya sudah mulai mendiskusikan tentang bagaimana memecahkan masalah jika terjadi konflik, juga membicarakan harapan-harapan masing-masing pihak.
Pasangan yang bisa melewati masa ini adalah mereka yang selalu punya pandangan positif terhadap pasangannya, tidak mudah menyerah, dan mau bersama-sama mencari jalan keluar di setiap persoalan.
Meski tahun pertama ini sulit, mereka akan tetap mengenangnya sebagai tahun pertama yang penuh keintiman, kemesraan, dan saling belajar.
Tak kalah penting, bisa menjadi pelajaran serta pengalaman berharga untuk menempuh tahun-tahun berikutnya.
Tujuh tahun: waspada
Seperti istilah "the seven years itch", inilah tujuh tahun yang membuat "gatal".
Setelah bertahun-tahun bersama, suami istri memang mulai menemukan pola dan ritme perkawinan yang semakin jelas.
Meski demikian, keinginan masing-masing yang sudah terbaca dan kedekatan secara fisik serta emosional ini belum menjamin bahwa kemesraan dan keintiman tetap berlanjut.
Setelah tujuh tahun berpasangan, banyak suami-istri yang mulai terjebak dalam rutinitas berumah tangga.
Suami dan istri juga mulai sibuk dengan urusannya sendiri-sendiri.
Ibu mengurusi anak-anak yang mulai masuk sekolah dan tumbuh besar, ayah juga sibuk berkutat dengan kariernya yang semakin menjanjikan.
Karena masing-masing sibuk, waktu untuk berduaan semakin berkurang yang berakibat pada keintiman yang menjadi terancam.
Lebih mengkhawatirkan lagi, dengan kesibukan masing-masing, hubungan intim semakin dilihat hanya sebagai hal rutin untuk pemenuhan kebutuhan biologis saja bukan lagi ekspresi kemesraan dan kasih sayang.
Kalau tak hati-hati, masing-masing pihak bisa merasa 'gerah dan gatal', seperti orang yang terperangkap
Baca Juga : Vicky Prasetyo Tidak Tahu Digugat Cerai Angel Lelga, Selama 8 Bulan Sudah 3 Kali Isu Cerai!
Itu sebabnya banyak perselingkuhan terjadi setelah 5 atau 7 tahun perkawinan.
Untuk menjaga agar gairah dan keintiman tetap menyala, lakukan bulan madu kedua, revisi kembali hubungan perkawinan dan pola keintiman apa yang bisa diterapkan, sesuai dengan usia perkawinan.
Jangan berharap terlalu berlebihan bahwa dalam waktu singkat semuanya akan berubah seperti pengantin baru, karena yang terpenting adalah keinginan untuk tetap berkomitmen dan memperbarui kemesraan.
Lima belas tahun: penuh kesibukan
Pada tahun kelima belas, secara emosi dan fisik, kedekatan suami-istri semakin kuat.
Banyak masalah yang sudah bisa diselesaikan, misalnya rumah sudah terbeli dan keuangan keluarga sudah mapan.
Tapi tantangan berikutnya muncul di tahun ini, masalah yang lebih banyak muncul adalah kejenuhan
Ditambah juga kebersamaan keluarga yang semakin berkurang
Misalnya, anak memasuki praremaja, ayah berada pada puncak kariernya, begitu pula ibu yang bekerja.
Perubahan fisik masing-masing pihak, seperti bentuk tubuh semakin melebar atau kerut di wajah semakin kentara akan melahirkan kecemasan tersendiri.
Masing-masing merasa tidak lagi menarik dan seksi di mata pasangannya.
Rasa minder lalu timbul dan kebanyakan rasa minder ini diwujudkan dengan menolak ketika diajak bermesraan.
Baca Juga : Vicky Prasetyo Akui Sudah Tak Memiliki Angel Lelga Lagi, Cerai atau Sensasi?
Padahal, masalah itu sebetulnya jangan dijadikan penghambat dalam berhubungan intim, malah sebaliknya karena kedekatan emosional yang semakin kuat, bisa membuat hubungan intim menjadi lebih mantap.
Tapi yang harus diingat, bukan lagi jumlah, tapi kualitasnya.
Tahun selanjutnya
Simone Signoret, penulis terkenal dari Perancis, di salah satu novelnya menulis, "Rantai tidak mengikat perkawinan, melainkan mata rantainya. Ratusan mata rantai yang dikait setiap hari berdua, yang mengikat terus selama bertahun-tahun. Itulah yang membuat perkawinan bertahan, bukan gairah dan bahkan juga seks!"
Jadi, walaupun 5, 10, bahkan 25 tahun perkawinan sudah dilewati dengan aman, jangan pernah terlena.
Ada, lo, yang baru sebulan merayakan ulang tahun perkawinan ke-25, kemudian bercerai.
Kedekatan kadang membuat kita terlena, padahal setiap manusia selalu membutuhkan penyegaran dan kejutan-kejutan dalam hidupnya.
Termasuk dalam hidup perkawinannya.
Meski tampaknya perkawinan sempurna, tak ada salahnya untuk duduk bersama setiap tahun, misalnya saat ulang tahun perkawinan, untuk melihat kembali, apa yang sebenarnya luput dari perhatian berdua yang menyangkut soal hubungan suami-istri.
Baca Juga : Vicky Prasetyo Ditalak, 5 Penyebab Perceraian Salah Satunya Pria Cenderung Lebih Sering Selingkuh
Source | : | Kompas.com,Instagram |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR