Bahkan, untuk sebagian kalangan tren operasi plastik bisa menjadi gaya hidup.
Salah satu negara yang penduduknya dikenal paling banyak melakukan operasi plastik dan menjadikannya sebagai gaya hidup adalah Korea Selatan.
Banyak pasien operasi plastik yang tak hanya mengoperasi satu bagian wajah, namun beberapa bagian.
Lantas, apakah fenomena mengoperasi bagian tubuh lebih dari satu kali untuk tujuan kecantikan bisa disebut kecanduan?
Padahal operasi plastik dikenal sebagai salah satu prosedur operasi yang paling menyakitkan.
Para pasien yang melakukan operasi plastik berkali-kali disebut pasien shopping.
Pasien shopping ingin mencicipi berbagai prosedur operasi plastik dari dokter yang berbeda-beda.
Saya sih menolak pasien seperti itu, sebab persoalan mereka bukan di tubuhnya, tapi mungkin psikologinya,” ujar Enrina, Selasa lalu di Klinik Ultimo Aesthetic & Dental Center, Plaza Asia, Jalan Jenderal Sudirman.
Animo masyarakat untuk menjalani operasi plastik beberapa tahun terakhir memang kian besar.
Seingat dokter Irena, ”demam” operasi plastik muncul setelah Titi DJ secara blak-blakan mengatakan dirinya menjalani operasi plastik. Sejak saat itu, kata Irena, banyak orang antre minta dioperasi plastik.
Menurut Guru Besar Ilmu Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/RSUD Dr Soetomo David S Perdanakusuma, bukan tindakan bedah plastik estetik yang membuat kecanduan.
Namun umumnya orang yang berkali-kali melakukannya untuk menambah harmonisasi di wajahnya.
Source | : | nakita.grid.id,dailymail.co.uk,lifestyle.kompas.com |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR