Nakita.id.- Saat hamil kebanyakan Moms akan mengalami kenaikan berat badan yang cukup drastis.
Karena itulah, tak jarang banyak Moms yang melakukan diet ketat usai melahirkan dengan harapan bentuk tubuh cepat kembali langsing, syukur-syukur seperti sebelum hamil.
Akan tetapi, ahli kesehatan anak, ahli kebidanan dan kandungan serta para bidan sepakat menyarankan agar Moms tidak diet ketat dulu.
Bahkan mereka menyarankan Moms segera makan atau minum jika lapar atau haus demi kelancaran produksi ASI.
Baca Juga : Viral, Kampanyekan ASI, Seorang Model Sengaja Berjalan di Catwalk Sambil Menyusui
Memang, siapa sih perempuan yang enggak ingin langsung langsing usai bersalin? Tetapi demi si buah hati yang sedang tumbuh dan berkembang dengan pesat, Moms menyusui sebaiknya tunda dulu melakukan diet ketat.
Jika Moms menahan lapar karena diet, dikhawatirkan akan mengurangi produksi ASI.
Moms perlu tahu, setiap hari Moms menyusui butuh asupan sebanyak 300—500 kalori untuk kebutuhan energi.
Baca Juga : Catat, Ini 5 Hal Dari Moms Yang Bikin Dads Batal 'On' di Ranjang
Sebenarnya, 300 kalori sudah disediakan dari lemak yang ditimbun di tubuh saat Moms hamil. Sementara sisanya, harus Moms dapatkan dari asupan makanan saat ini.
Faktanya, menyusui pun merupakan salah satu cara untuk mengembalikan berat badan ke bobot semula, karena kandungan lemak yang tersedia di dalam tubuh akan digunakan oleh tubuh untuk memproduksi ASI.
Dengan demikian, Moms tak perlu repot melakukan program diet ketat.
Baca Juga : Diet Kepalan Tangan, Fenomena Diet Baru yang Bikin Cepat Langsing
Gizi yang sangat penting untuk produksi ASI adalah zat besi dan kalsium. Setiap hari Moms akan mengeluarkan sekitar 0,3 mg zat besi dalam bentuk ASI, belum lagi untuk kebutuhan Moms sendiri.
Total, dalam 6 bulan pertama menyusui, Moms butuh asupan zat besi sekitar 1,1 mg per hari. Total per hari, Moms butuh asupan tambahan zat besi sekitar 5 mg.
Sedangkan kalsium, Moms butuh cukup besar, yakni 400 mg per hari untuk mendukung produksi ASI.
Baca Juga : Jangan Segera Merapikan Tempat Tidur Setelah Bangun, Ini Alasannya
Asupan kalsium harus mencukupi. Bila kurang, tubuh akan mengambil cadangan kalsium di bagian tubuh lain seperti tulang.
Dikhawatirkan Moms akan mengalami pengeroposan tulang lebih cepat.
Sekarang, bagaimana cara Moms memenuhi kecukupan gizi tersebut? Mudah saja, kok, dan tak perlu asupan khusus.
Moms cukup makan seperti biasa dengan memerhatikan gizi secara seimbang, sudah mendukung produksi ASI.
Nantinya, di usia 6 bulan ke atas, bersamaan dengan masa ASI eksklusif, Si Kecil akan butuh makanan tambahan selain ASI (MPASI).
Baca Juga : Moms Wajib Tahu, Ini Posisi Hubungan Intim Favorit Laki-Laki!
MPASI bisa memenuhi gizi selain dari ASI. Nah, karena Si Kecil tak lagi hanya bergantung pada ASI, bolehlah Moms mulai diet. Tapi sebaiknya konsultasi ke dokter dulu, diet apa yang cocok.
Apalagi kalau Moms bertekad menyusui hingga Si Kecil berusia 2 tahun. Tentunya kualitas ASI Moms harus tetap baik, alias memenuhi semua unsur gizi yang dibutuhkan Si Kecil.
Kalau mau berdiet, tentunya jangan yang ekstrem. Dikhawatirkan kualitas ASI Moms jadi kurang bagus hanya gara-gara Moms meng-cut sumber gizi yang penting, misalnya karbohidrat.
Baca Juga : Jadi Penyanyi Legendaris, Ruang Makan Siti Nurhaliza Jadi Sorotan
Kesimpulannya,selama masa menyusui eksklusif, lupakan dulu diet, ya, Moms. Selanjutnya, selepas ASI eksklusif bila ingin berdiet, pilih yang dietnya aman bagi Moms dan Si Kecil.(*)
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR