Nakita.id - Kolesterol tinggi atau hiperkolesterolemia tak hanya dialami oleh orang dewasa, tapi Si Kecil pun berisiko mengalami kolesterol tinggi bahkan saat usia mereka masih belia.
Pada dasarnya, kolesterol adalah lemak yang disirkulasikan di dalam darah, yang mana terdapat dua jenis yaitu HDL (High-Density Lipoprotein) dan LDL (Low Density Lipoprotein).
HDL merupakan jenis kolesterol baik, sedangkan LDL adalah jenis kolesterol jahat, yang mana keduanya dibutuhkan dalam tubuh.
Yaitu untuk metabolisme tubuh, melindungi saraf, membangun jaringan sel, serta memproduksi beberapa jenis hormon tertentu.
Baca Juga : Faktanya, 1000 Hari Pertama Si Kecil Menentukan Tingkat Kecerdasannya
“Namun apabila kadar LDL terlalu tinggi, hal itu dapat menyumbat pembuluh darah. Penyumbatan ini dapat berlangsung sejak anak masih kecil sampai dewasa,” ujar dr. Najib Advani, Sp.A(K)., Mmed(Paed).
Pada Si Kecil, kadar kolesterol total dalam darah (HDL dan LDL) yang dibutuhkan adalah 170mg/dL dengan kadar LDL kurang dari 110mg/dL.
Kadar kolesterol total pada Si Kecil memiliki batas tinggi, yaitu 170-199mg/dL, serta untuk LDL batas tingginya adalah 110-129mg/dL.
“Jadi, seorang anak akan didiagnosis mengalami hiperkolesterolemia jika total kolesterol dalam darahnya mencapai 200mg/dL atau kadar LDLnya mencapai 130mg/dL,” jelas Najib dari RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
Baca Juga : Jangan Anggap Sepele! Berikut Tahapan Perkembangan Bahasa Si Kecil
Umumnya Si Kecil yang mengalami hiperkolesterolemia dikarenakan ia terlalu sering mengonsumsi makanan cepat saji serta kurang asupan sayur dan buah.
Nah, agar Si Kecil terhindar dari kolesterol tinggi, ada beberapa cara yang dapat Moms lakukan, misalnya dengan rutin periksakan Si Kecil ke dokter.
Pemeriksaan ini dilakukan secara menyeluruh, seperti riwayat keluarga apakah menderita penyakit sindrom metabolik dan bagaimana aktivitas kesehariannya.
Selain itu, Moms juga bisa ajak Si Kecil untuk lebih banyak bergerak, seperti melibatkan Si Kecil melakukan pekerjaan rumah tangga atau ajak Si Kecil berolahraga bersama.
Baca Juga : Hipertensi Menjadi Faktor Kematian Mendadak, Kenali Penyebabnya!
Moms bisa ajak Si Kecil rutin berjalan kaki setiap hari, serta bisa juga dalam waktu tiga kali seminggu ajak Si Kecil bersepeda, berenang, bermain sepak bola, dan olahraga mengasyikan lainnya.
Selain itu, untuk Si Kecil yang telah berusia di atas 2 tahun dapat dilakukan terapi gizi dengan menerapkan pola gizi seimbang yang terdiri atas protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral yang diberikan secara terukur.
Kemudian, terapkan waktu makan yang teratur, maka metabolisme tubuh Si Kecil akan bekerja dengan baik dan tidak terjadi penumpukan lemak berlebih.
Serta yang terpenting harus Moms lakukan pada Si Kecil yaitu kurangi makanan berlemak jenuh, seperti makanan yang digoreng, makanan berkrim, kue bermentega, susu tinggi lemak, dan makanan minuman manis.
Baca Juga : Faktanya Masih Banyak Kabar Hoax Terkait Terapi Sel Punca di Indonesia
Perbanyak serat dengan mengonsumsi buah dan sayuran agar metabolisme berlangsung normal.
Jangan lupa juga untuk menyediakan makanan yang bervariasi agar Si Kecil tidak bosan untuk makan di rumah dan tidak melulu mengonsumsi makanan berlemak tinggi.
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Finna Prima Handayani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR