Baca Juga : #LovingNotLabelling: Olla Ramlan Bersyukur Tidak Pernah Ucapkan Ini pada Anaknya
"Meskipun mi instan adalah makanan yang nyaman dan lezat, ada peningkatan risiko sindrom metabolik akibat dari kandungan sodium tinggi, lemak jenuh dan indeks glikemik yang tidak sehat," kata Hyun Shin, kandidat doktoral Sekolah Tinggi Kesehatan Harvard.
Studi terpisah yang dilakukan di India, Otoritas Keamanan dan Standar Makanan India (FSSAI) menemukan kontaminasi timbal dalam mi instan yang lebih tinggi dari standar keamanan pangan.
Sama halnya dengan yang dikatakan oleh dokter umum dan kepala unit gawat darurat Rumah Sakit Madan Mohan Malviya, New Delhi, India yang mengatakan bahwa banyak pengawet dan zat aditif seperti monosodium glutamate (MSG) dan tertiary-butyl hydroquinone (TBHQ) di dalam mi instan.
Baca Juga : Opie Kumis Harus Istirahat Gara-gara Asam Lambung, Tinggalkan Kebiasaan Ini!
Konsumsi rutin mi instan berpotensi membahayakan kesehatan.
“Makan mi instan diperbolehkan, tapi harus dibatasi. Konsumsi secara terus menerus bisa menyebabkan masalah kesehatan serius,” ujar Dr. Sunil seperti dilansir NDTV via laman Kompas.com.
Oleh karena itu, Guru Besar Bidang Ilmu Gizi Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Endang L. Achmadi, mengatakan mi instan bisa jadi makanan yang sehat jika ditambah bahan-bahan pangan lain di dalam masakan yang melengkapi kekurangan gizi di dalam mi instan.
Agar kandungan gizi dan nutrisinya sehat, mi instan pelu dilengkapi bahan pangan lain, misalnya protein yang berasal dari daging ayam, sapi atau ikan serta tempe atau tahu.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Menurut Teuku Zacky Orangtua Harus Hati-Hati Lakukan Ini pada Anak!
Mi instan juga perlu dimasak dengan sayur untuk menambah tingkat vitamin dan mineral.
Meskipun dengan cara ini mi instan jadi lebih sehat, Endang tetap menekankan agar kita tidak memakan mi instan terlalu sering, tetap harus dibatasi.
“Kalau terus menerus jadi tidak sehat. Bahan pengawet dan garam pada mi instan kan banyak, sehingga lebih baik pilih yang alami,” sarannya.
Baca Juga : Sakit Lambung Diduga Penyebab Kematian Diana Nasution, Hindari Gaya Hidup Ini Untuk Mencegahnya
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Source | : | Kompas.com,Banjarmasin Post |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR