Nakita.id - Berbeda dengan hipertensi sistemik seperti yang sudah lumrah terdengar, hipertensi pada paru ini tandanya lebih sulit terdeteksi.
Hipertensi paru adalah suatu kondisi terjadinya tekanan darah tinggi di arteri pulmonalis/paru, membuat jantung kanan bekerja ekstra keras dan dapat berakibat fatal dalam waktu cepat.
Seseorang bisa dikatakan mengalami penyakit ini bila tekanan arteri paru rata-rata lebih dari 25 mmHg saat istirahat atau tidak beraktivitas.
Baca Juga : Jangan Terlambat, Ketahui Cara Deteksi Hipertensi Paru yang Banyak Merenggut Nyawa
Menurut data, hipertensi ini banyak terjadi pada perempuan dan anak-anak, khususnya anak-anak yang menderita kelainan jantung bawaan.
Tanda satu-satunya yang khas dari penyakit ini ialah munculnya sesak tanpa alasan yang jelas, namun banyak kasus juga yang tidak bergejala.
Beberapa dampak berbahaya bisa ditimbulkan dari keganasan penyakit ini.
Beberapa dampak negatif pada kesehatan tersebut antara lain :
- Kerusakan pembuluh darah paru
- Kerusakan paru
- Gagal jantung kanan
- Kematian
Baca Juga : Enno Lerian Ungkap Sarapan Favorit Anak, Ini Manfaatnya Moms
Pada banyak kasus, justru hipertensi jenis ini memiliki kemungkinan kematian yang tinggi karena tandanya yang samar.
Tingkat kematian pada pasien diketahui lebih tinggi dibandingkan kanker payudara dan kanker kolorektal.
Ada beberapa bentuk pengobatan penyakit yang bisa dilakukan bila Moms atau anggota keluarga sudah didiagnosis penyakit ini.
Biasanya bentuk pengobatan penyakit ini bergantung pada penyebab hipertensi itu sendiri, sehingga dokter akan melakukan pemeriksaan tersendiri agar tepat dan efektif.
Kuncinya tekanan darah paru haruslah dikontrol dengan baik dan dilakukan pengobatan dengan berbagai cara, antara lain :
- Memeriksakan diri secara teratur
Baca Juga : Inspiratif, Dira Sugandi Rutin Ajak Putrinya Lakukan Ini Untuk Cegah Ketergantungan Gadget
- Minum obat yang dapat menurunkan tekanan darah paru dan mengatasi komplikasi berlanjut
- Mematuhi nasihat dari dokter dan paramedis
- Menjalani program gaya hidup sehat
Obat-obatan yang digunakan di antaranya obat untuk melebarkan pembuluh darah atau disebut vasodilator, yang bisa membuka pembuluh darah yang menyempit di paru.
Baca Juga : Pernah Idap Kanker Ovarium, Shahnaz Haque Stop Kebiasaan Ini, Sering Dilakukan Ibu Rumah Tangga!
Obat-obatan lain yang dapat diberikan adalah obat hipertensi dari golongan calcium channel blockers, atau obat sildenafil dan tadalafil karena obat-obatan ini bekerja untuk membuka pembuluh darah arteri paru yang terhambat.
Oleh karena itu sebaiknya Moms tetap mewaspadainya dengan rutin memeriksakaan diri ke dokter.
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Source | : | Yayasan Hipertensi Paru Indonesia |
Penulis | : | Anisyah Kusumawati |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR