Nakita.id - Duka mendalam masih kita rasakan atas bencana yang menimpa negeri kita tercinta Indonesia.
Belum habis duka karena gempa yang mengguncang Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur dan Lombok, Nusa Tenggara Barat pada Agustus lalu, kini Indonesia kembali dilanda bencana.
Jumat (28/9/2018), baru saja terjadi gempa yang cukup dahsyat mengguncang Donggala, Sulawesi Tengah.
Baca Juga : Pesan Terakhir Anthonius, Petugas ATC Bandara yang Gugur Saat Gempa Palu
Gempa berkekuatan 7,4 skala richter itu berhasil memporak-porandakan Donggala.
Gempa besar di Donggala tersebut pun membuat timbulnya tsunami yang cukup besar di Palu, Donggala, dan Mamuju.
Hal ini pun memicu rasa panik dan ketakutan bagi siapa saja yang berada di sana dan menjadi korban bencana tersebut.
Rasa takut dan panik tak hanya dirasakan oleh para korban, pihak keluarga, dan sanak saudara, namun yang tinggal di luar wilayah tersebut pun juga merasakan hal yang sama.
Jaringan komunikasi yang terputus membuat masyarakat sulit untuk berkomunikasi dengan para korban di Palu.
Baca Juga : Gempa Tsunami Palu: Krisis Kebutuhan, Korban Selamat Gempa Tsunami Palu Jarah SPBU
Selain itu, akses jalanan yang rusak dan sistem transportasi yang bermasalah pun membuat akses informasi dan bantuan semakin terhambat.
Akibat gempa dan tsunami tersebut, ratusan korban dikabarkan meninggal dan banyak korban yang kehilangan sanak saudaranya.
Melansir Kompas.com, sampai saat ini telah tercatat sekitar 10 ribu pengungsi yang tersebar di 50-an titik di Kota Palu.
Hingga Sabtu (29/9/2018), tercatat jumlah korban tewas akibat gempa bumi mencapai 420 orang.
Sedangkan lebih dari 500 orang luka-luka dan puluhan korban dikabarkan hilang.
Bahkan dikabarkan banyak anak-anak dan balita yang terpisah dari orangtuanya.
Melansir dari siaran Kompas TV, sejumlah anak dan balita ditemukan warga terpisah dari orangtuanya pasca gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah.
Baca Juga : Viral Kopi Luwak Terbakar Seperti Mesiu, Berikut Penjelasan Ilmiahnya
Balita yang belum diketahui namanya ini ditemukan oleh warga di sekitar puing-puing bangunan yang hancur.
Bersyukur, ia ditemukan oleh warga dalam kondisi selamat.
"Di dalem palung, timbunan," ujar salah seorang warga yang menolongnya, seperti dikutip dari Kompas TV.
Anak balita ini langsung diamankan warga karena terpisah dari orangtuanya.
Dari tayangan tersebut tampak dua orang warga yang sedang berusaha menenangkan balita tersebut sembari memberinya air minum.
Nampak sejumlah luka di beberapa bagian tubuhnya.
Hingga kini belum diketahui siapa dan di mana orangtua dari anak ini.
Tak hanya balita ini saja, puluhan korban lainnya juga dikabarkan hilang dan terpisah dari keluarganya.
Polri pun juga telah mengirimkan tim DVI Sulawesi Selatan untuk membantu proses identifikasi korban.
Tim juga membawa bantuan obat-obatan dan makanan untuk korban gempa.
Baca Juga : Jangan Abaikan! 5 Pertanda Mimpi Ini Bisa Jadi Berhubungan dengan Kehidupan Nyata
Tim kesehatan Mabes Polri pun juga menurunkan seluruh dokter berserta tim kesehatan dari pulau Sulawesi dan Kalimantan.
Hal ini dijelaskan oleh Brigjen Pol Arthur Tampi, Kapusdokkes Mabes Polri, seperti dilansir dari tayangan Kompas TV.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Kompas.com,Kompas TV |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR