Ratusan orang terlihat hanyut dengan arusnya. Bangunan, rumah, pusat perbelanjaan, termasuk hotel dan beberapa masjid roboh dan porak-poranda.
Baca Juga : SMS ‘Selamat Saya Ayah’ yang Amat Dinanti Membuat Seorang Ayah Nekat Terbang ke Palu Mencari Anaknya
Banyak jenazah yang ditemukan mengambang juga berserakan ketika gelombang tsunami sudah mulai tenang.
Hingga Sabtu (29/9/2019), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menginformasikan setidaknya ada lebih dari 400 jiwa meninggal dunia.
540 orang terkena dampak dan mengalami luka berat sehingga harus dirawat, sedangkan puluhan orang belum berhasil ditemukan.
Tim SAR gabungan yang dikerahkan pemerintah dari berbagai wilayah di Indonesia siang-malam mencari korban di bawah puing-puing reruntuhan bangunan.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan bahwa pihaknya tekah berusaha mencari korban.
“Kami telah menemukan mayat-mayat dari gempa bumi serta tubuh-tubuh yang tersapu oleh tsunami,” ujarnya seperti yang tertulis di berbagai media saat Sutopo memberi konfirmasi perkembangan dan update bencana.
Hingga hari Minggu (30/9/2018), BNPB dibantu tim SAR kembali menemukan korban dan juga jenazah yang tertimpa bangunan.
Jumlah korban dalam waktu sehari telah meningkat hingga dua kali lipat. 832 jiwa ditemukan meninggal dunia dalam bencana gempa Donggala dan tsunami Palu.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Kompas.com,nytimes.com,tribun makassar |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR