Wakil Presiden Jusuf Kalla, mengungkapkan bahwa korban meninggal dunia tersebut pastinya masih bertambah karena masih banyak bangunan runtuh dan roboh yang belum dievakuasi oleh tim SAR.
Ada kemungkinan, jenazah yang ikut hanyut ke laut karena tinggi dan kerasnya gelombang tsunami.
Komunikasi dinyatakan mati total, sehingga pemerintah juga sulit untuk menjangkau. Padahal, Sutopo mengatakan, “Jika kita melihat analisis efek gempa, kondisi di Donggala lebih buruk daripada di Palu”.
“Masih banyak mayat di bawah reruntuhan, sementara banyak yang belum terjangkau,” tambah Sutopo.
Sementara itu, korban selamat berada di tenda-tenda pengungsian yang sudah disediakan oleh pemerintah setempat.
Di Palu saja, sebanyak lebih dari 18.000 warga terlantar dan membuuhkan bantuan. Bahkan, Donggala yang merupakan wilayah padat penduduk masih sulit dijangkau.
Bahkan, vokalis grup band Ungu yang kini menjabat menjadi Wakil Wali Kota Palu juga turut menjadi korban dan terlihat tidur bersama masyarakat lain di tenda pengungsian.
Kabar ini langsung diinformasikan oleh Adelia Wilhelmina, istri dari Pasha Ungu, Wakil Wali Kota Palu.
Ia mengatakan bahwa ia dan suaminya ikut tidur di dalam tenda pengungsian. Malam (29/9/2018) rasa sedih mereka seolah ditemani hujan lebat.
Palu diguyur hujan setelah terjadi bencana gempa dan tsunami yang meluluhlantakkan Palu dan sekitarnya.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Kompas.com,nytimes.com,tribun makassar |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR