Nakita.id - Setiap bulan pasti setiap perempuan akan menglami datang bulan atau menstruasi.
Struktur tubuh setiap perempuan normal memiliki sepasang ovarium, di mana setiap bulannya menghasilkan sebuah sel terlu atau ovum.
Sel telur ini siap untuk dibuahi melalui sebuah mekanisme siklus menstruasi.
Menstruasi setiap perempuan ini berbeda-beda, ada yang lancar dan sesuai dengan siklus bulannya ada pula yang tidak.
Baca Juga : Benarkah Speech Delay Bisa Dipengaruhi Oleh Faktor Keturunan?
Menstruasi yang tidak lancar bisa dipengaruhi dari beberapa faktor, menurut pemaparan akun instagram @thistemporary, salah satunya adalah kegemukan atau obesitas.
Orang yang mengalami kegemukan atau obesitas identik dengan hiperkolesterolemia.
Hiperkolesterolemia adalah adanya tingkat tinggi kolesterol dalam darah.
Perempuan bertubuh gemuk berpengaruh terhadap hambatan proliferasi folikel.
Baca Juga : Tahukah, Beraktivitas Menggunakan Alas Kaki Lebih Rentan Cedera
Proliferasi adalah fase sel saat mengalami pengulangan siklus sel tanpa hambatan.
Juga mengalami hambatan pada pematangan ovum yang pada akhirnya termanifestasi sebagai gangguan siklus menstruasi.
Jika Moms mengalami gangguan dalam siklus menstruasi maka cara terbaik yaitu langsung konsultasikan ke dokter.
Baca Juga : Riset Mengungkapkan, Kaum Millenial Sangat Takut Menghadapi Penuaan
Atau bisa juga dengan mengubah gaya hidup dan pola makan menjadi lebih sehat dan teratur.
Penurunan berat badan dapat memperbaiki fungsi reproduktif dengan hasil yang cukup baik.
Termasuk perubahan hormonal dan metabolisme dengan kurun waktu yang singkat.
Walaupun berat badan hanya turun sedikit, tapi hal ini sudah dapat menunjukkan hasil yang menggembirakan dari proses ovulasi dan status fertilasinya.
Penelitian lainnya juga menunjukkan bahwa efek dari penurunan berat badan bisa memperbaiki kinerja hormonal, jadwal reguler menstruasi, ovulasi.
Baca Juga : Banyak Disukai Orang, Ternyata 4 Makanan Ini Berisiko Buruk Pada Tubuh
Moms bisa lakukan beberapa latihan fisik untuk membakar lemak yang ada di dalam tubuh, dan hal ini harus dilakukan secara teratur.
Diperlukan motivasi yang tinggi untuk mengubah pola hidup dari kurang bergerak menjadi lebih banyak bergerak. (*)
Source | : | |
Penulis | : | Finna Prima Handayani |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR