Ada beberapa pulau kecil di sekitar Samudra Pasifik, dimana masyarakat di sana memiliki mitos tersendiri seputar gempa.
Menurut mereka, gempa disebabkan oleh pertarungan antara paus dan burung raksasa.
Burung raksasa tersebut bernama thunderbird.
Moms, dikutip dari Kompas.com, peneliti kini sedang mengembangkan prediksi gempa melalui agen biologi, yaitu berupa hewan.
Baca Juga : Berita Kesehatan Terbaru: Ciri Wanita yang Berisiko Terkena Kanker Ovarium
Ikan paus dan beberapa jenis ikan lain akan cenderung bisa merasakan saat akan terjadi gempa bumi.
Paus contohnya, ia memiliki karakteristik khas yaitu bisa mendengarkan suara dengan gelombang ultrasonic.
Ikan paus dan yang lainnya akan cenderung berbondong-bondong pindah ketika merasakan tempat tinggalnya akan diguncang gempa.
Sementara burung juga bisa merasakan akan terjadinya gempa.
Beberapa hari sebelum gempa, biasanya burung-burung akan merasa gelisah.
Setelah itu, ia akan berkoloni untuk meninggalkan tempat tinggal mereka atau biasa disebut transmigrasi besar-besaran.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | BBC,national geographic,kompas,bobo |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR