Nakita.id - Jumat lalu, Donggala, Palu dan sekitarnya, diguncang gempa hebat berkekuatan 7,4 SR (yang sebelumnya diberitakan 7,7 SR).
Gempa tersebut disusul adanya gelombang tsunami 1,5 hingga mencapai 4 meter.
Baca Juga : Nurrani 'Iqbaal' Ceritakan Ngerinya Gempa Tsunami Palu: Jangan Ditanya Dulu, Kami Masih Trauma
Banyak bangunan rusak parah, bahkan sebagian permukiman padat penduduk rata dengan tanah.
Hingga saat ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, bahwa korban meninggal dunia mencapai 1.234 orang.
Korban selamat tetapi menderita luka parah juga makin meningkat, bahkan mencapai lebih dari 700 jiwa.
Baca Juga : Detik-detik Penyelamatan Korban Selamat di Bawah Reruntuhan Hotel Roa Roa
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mencatat sebanyak 61.867 jiwa mengungsi di 109 titik pengungsian, baik di Palu, Sigi hingga Donggala.
BNPB dibantu tim relawan masih terus melakukan pendataan korban yang mengungsi di 109 titik pengungsian.
Lima hari pascagempa dan tsunami, penduduk yang sebelumnya memilih mengungsi di perbukitan sudah mulai turun dan bergabung bersama pengungsi lain di titik pengungsian yang sudah disediakan.
Baca Juga : Fitur Facebook Ini Bisa Laporkan Kondisi Terkini Saat Bencana, Bahkan Bisa Minta Bantuan!
Bantuan kebutuhan dasar pengungsi terbilang masih kurang, karena minimnya akses menuju Palu, terutama beberapa tempat yang terkena dampak serius.
Pasalnya, akses jalan rusak parah, bahkan penerbangan sempat ditutup sehingga kurangnya pasokan bantuan.
Baca Juga : SMS ‘Selamat Saya Ayah’ yang Amat Dinanti Membuat Seorang Ayah Nekat Terbang ke Palu Mencari Anaknya
Bahkan, istri Pasha Ungu, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Wali Kota Palu menuturkan masyarakat sudah mulai resah dan tidak kondusif.
Banyak di antara mereka yang mulai marah-marah karena kelaparan. Stok pangan yang mulai menipis membuat mereka makin resah.
Hal tersebut nampaknya tak hanya dirasakan di sekitar pengungsian Adel, istri Pasha.
Bila kita ingat, Nurrani, gadis yang sempat viral karena mengaku sebagai istri Iqbaal juga berasal dari Palu.
Baca Juga : Warga Donggala Sedih Masih Kekurangan Bantuan, Bupati Sampai Menangis!
Nurrani juga terkena dampak gempa berkekuatan 7,4 SR, Jumat lalu.
Awalnya Nurrani mengunggah bahwa dirinya terkena gempa.
Ia terlihat mencari tempat aman dengan mengendarai sepeda motor dan menceritakan kondisi Palu saat itu.
Baca Juga : Lagi, Warga Jarah Bantuan Korban Gempa Tsunami Palu di Tengah Jalan
Nurrani juga mengunggah bahwa ia masih sangat trauma sehingga belum bisa ditanya-tanya banyak tentang gempa yang melanda tempat ia tinggal.
Senin (1/10/2018), melalui akun Instagram pribadinya, Nurrani mulai mengunggah situasi di sekitar rumahnya.
Baca Juga : Menjabat Jadi Wakil Wali Kota Palu, ini yang Dilakukan Pasha Ungu pada Warganya Saat Palu Dihantam Tsunami
Nurrani yang bertempat tinggal di Dolo, Kabupaten Sigi juga terkena dampak gempa.
Ia mengunggah beberapa foto juga video setelah sinyal komunikasi di Palu membaik.
Unggahan pertamanya, yaitu foto yang memperlihatkan bahwa tidak adanya penerangan listrik di tempat pengungsiannya.
Baca Juga : Denada Tolak Bantuan Penggalangan Dana Karena Alasan Ini, Indra Bekti: Ia Sangat Luar Biasa
Ia juga mengunggah situasi tenda pengungsian yang ia tempati bersama penduduk dan warga lainnya.
Baca Juga : Masih Khawatir dengan Kondisi Pasha, Kiesha Alvaro Video Call Adelia Wilhelmina!
Tak hanya itu, Nurrani juga mengunggah video dan memperlihatkan derai air mata yang mengucur.
"Kita di sini kekurangan makanan, semuanya serba menipis," begitu katanya dengan terbata sambil menangis.
Menurutnya, penduduk sekitarnya juga mengalami trauma.
Baca Juga : Kominfo Rilis 8 Hoax Tentang Gempa Palu Donggala, Jangan Mudah Percaya!
Tiap beberapa menit, terjadi gempa susulan yang membuat masyarakat khawatir.
"Di sini itu, sedikit-sedikit gempa, sedikit-sedikit lari, susah dijelaskan. Kalau ada anak-anak kecil lari-larian, kita juga ikut lari, dikira gempa, padahal anak-anak bermain," ungkapnya sembari terus menitikkan air mata.
Ia juga mengunggah permintaan tolong bahwa desanya belum mendapat bantuan dan makanan yang tersedia sudah serba menipis.
"Kalau mau kirim bantuan jangan cuman di Kota Palunya ke daerah Dolo juga kita di sini butuh bantuan semua serba menipis," tulis Nurrani.
"Saya tinggal di desa Kotapulu, depan lapangan bola masuk lorong Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi, yang mau bawa bantuan pleasee," pintanya berharap ada yang berbaik hati mengirimkan bantuan.
Ia mengeluhkan belum meratanya bantuan kepada korban gempa Palu.
Bahkan, berkali-kali, ia mengatakan bahwa dirinya tak mampu hidup dengan keadaan yang sangat mencekam seperti ini.
Meski begitu, kini pemerintah telah bekerja dan berupaya keras untuk menjangkau seluruh lokasi pengungsian yang terdampak gempa.
Baca Juga : Di Tengah Duka Gempa Tsunami Palu, Seorang Ibu Lahirkan Bayi Kembar Tiga!
Source | : | |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR