Perlu dipahami, home schooling adalah model pembelajaran di rumah dengan orangtua sebagai guru utama atau bisa juga mendatangkan guru pendamping sebagai tutor untuk datang ke rumah.
Mengenai pilihan kurikulum home schooling apa yang akan digunakan terserah pada setiap orangtua.
Orangtua dapat memilih home schooling yang mengacu pada kurikulum nasional atau kurikulum lain.
Misalnya kurikulum Cambridge IGCSE yang digunakan oleh sekolah-sekolah internasional di Indonesia.
"Kurikulum itu cuztomized. Ada yang pakai Diknas ada pula yang Cambridge. Jadi masing-masing keluarga berbeda-beda, tergantung anaknya minatnya dimana, karakter, dan gaya belajarnya gimana," jelas Ike.
Baca Juga : Moms Harus Tahu, Monkeypox Mirip Cacar Adalah Virus Baru Yang Mematikan!
Jika mengacu pada kurikulum nasional, maka hanya ada satu jenis kurikulum yang dibuat oleh Kemendiknas, yaitu kurikulum yang digunakan di sekolah-sekolah.
Dengan menggunakan kurikulum tersebut, keluarga dapat mengikutkan anaknya pada Ujian Kesetaraan (Paket A, Paket B, Paket C).
Di Indonesia, ada beberapa klasifikasi model home schooling di antaranya:
1. Home schooling tunggal
Model ini dilaksanakan dalam satu keluarga dan tidak bergabung dengan keluarga lainnya yang melakukan homeschooling terhadap anak-anaknya.
2. Home schooling majemuk
Model ini dilaksanakan oleh beberapa keluarga dengan kegiatan-kegiatan tertentu juga kegiatan pokok dan kegiatannya tetap dilaksanakan di rumah masing-masing,
3. Komunitas home schooling
Komunitas homeschooling adalah gabungan dari komunitas majemuk dan mereka menyusun dan menentukan silabus, bahan ajar, kegiatan pokok, dan hal-hal lainnya.
Baca Juga : Syarat Stimulasi Optimal, Kenali Dulu Perkembangan Motorik Si Bayi
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR