Murid yang mengonsumsi lebih dari 2 kemasan minuman berenergi itu positif zat benzo.
"Kalo nggak salah benzo itu di kedokteran untuk anastesi (bius), jadi disayat tidak terasa sakit," ulasnya.
"Mereka mengaku, melihat tayangan dari YouTube, dicoba dengan mengonsumsi itu (minuman berenergi), mungkin sakitnya kurang, rasanya seperti agak kebas," lanjut dia lagi.
Baca Juga : Nangis Sampai Pingsan di Kaki Ibu, Roro Fitria Dituntut 5 Tahun Penjara dan Denda 1 M!
Meski begitu, Sukito mengaku tak menemukan adanya tulisan zat benzo yang tertera pada kemasan.
Namun, ada anjuran minuman tersebut tidak diperuntukkan bagi wanita hamil dan menyusui dan anak-anak.
Sampel minuman itu pun kemudian diserahkan pada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk dilakukan uji laboratorium.
Menanggapi hal tersebut, BPOM pun akhirnya merilis hasil uji lab pada minuman berenergi tersebut.
Klarifikasi BPOM tersebut dimuat di laman resminya pom.go.id dengan judul "Penjelasan BPOM RI tentang Minuman Suplemen Kesehatan Torpedo".
BPOM pun memberikan penjelasan beberapa hal terkait adanya isu mengenai minuman berenergi yang menyebabkan puluhan siswa menyayat tangannya sendiri tersebut.
"Sehubungan dengan informasi yang viral beredar di media sosial serta laporan dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Pekanbaru tentang 56 siswa SMP di Pekanbaru yang menyayat tangannya setelah mengonsumsi minuman suplemen kesehatan merek Torpedo, bersama ini dijelaskan beberapa hal sebagai berikut," tulis laporan resmi BPOM pada 4 Oktober 2018.
Source | : | pom.go.id,BPOM,tribun pekanbaru |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR