Baca Juga : Jangan Sepelekan Mual Muntah, Satu Ini Terjadi Komplikasi Kehamilan
Dalam kasus ringan hiperemesis gravidarum memang bisa diatasi dengan perubahan pola makan, istirahat, dan mengonsumsi obat herbal penetralisir asam lambung.
Namun dalam kasus-kasus tertentu, hiperemesis gravidarum dapat menjadi berbahaya sehingga membutuhkan perawatan di rumah sakit.
Sebab hiperemesis gravidarum dapat membuat ibu hamil dehidrasi, kehilangan nutrisi, dan penurunan berat badan yang cukup drastis.
Sebagaimana yang kita ketahui, hal-hal tersebut tentu tidak baik untuk kesehatan dan keamanan ibu maupun janin.
Baca Juga : Belajar Dari Pengalaman Mona Ratuliu, Kenali Penyakit Pitiriasis Alba
Saat mendapatkan perawatan di rumah sakit, ada beberapa hal yang biasanya akan diberikan oleh dokter.
- Cairan intravena (IV) untuk mengembalikan hidrasi, elektrolit, vitamin, dan nutrisi.
- Nasogastrik untuk memulihkan nutrisi melalui selang yang melewati hidung dan masuk ke lambung.
- Gastrostomi endoskopi perkutan untuk mengembalikan nutrisi melalui selang yang melewati perut dan ke dalam lambung.
- Obat-obatan seperti metoclopramide, antihistamin, dan obat antireflux.
Penting diingat, bila telah mengalami gejala hiperemesis gravidarum sebaiknya segera konsultasikan hal tersebut pada dokter sebelum terlambat.
Ingat kondisi ini tanpa manajemen yang baik bisa membahayakan ibu juga bayi yang dikandung.
Semisal, bayi mengalami Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), atau bisa jadi untuk kasus yang berat ibu bisa kekurangan gizi.
Baca Juga : Selain Jeruk, Ini Buah Lainnya yang Sebaiknya Dihindari Ibu Menyusui
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | WebMD,american pregnancy,tabloid nakita,forbes |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR