Selain itu juga tubuh akan kekurangan elektrolit dan cairan dalam tubuh sehingga membuat penderitanya dehidrasi dan lemas.
Baca Juga : Pengakuan Seorang Psikopat Menggali Makam Anak Kecil dan Menjadikannya Boneka
Bakteri penyebab kolera bisa hinggap di kondisi air yang tidak bersih atau keadaan tangan yang kurang bersih ketika akan makan.
Dilansir dari Webmd.com, biasanya penyakit ini terjadi pada daerah yang memiliki sanitasi yang buruk, daerah perang, daerah padat penduduk dan kekurangan makanan.
Baca Juga : Diterpa Perceraian, Ternyata Begini Asal Nama Sule yang Membuatnya Tenar Hingga Kisah Lucu Masa Kecilnya
Sehingga sebaiknya hati-hatilah para korban di pengungsian karena harus memerhatikan kebersihan agar tidak terkena penyakit ini.
Penyebab lainnya yaitu bisa karena makanan yang terkontaminasi dengan kotoran seperti air selokan, makanan di pinggir jalan yang tidak higienis, atau tanaman yang telah terkontaminasi dengan limbah.
Bagi para korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah, coba perhatikan ciri-ciri kolera seperti denyut jantung akan berdetak kencang.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Nia Ramadhani Ungkap Pola Asuh Pada 3 Anaknya
Selain itu, elastisitas kulit terganggu misalnya ketika Moms mencubit permukaan kulit dan jika kulit tersebut membutuhkan waktu yang lama untuk kembali maka bisa jadi itu gejala kolera.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Kompas.com,web md |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR