Nakita.id - Hingga kini bantuan masih berdatangan untuk korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.
Bantuan itu datang dari erbagai daerah di Indonesia dan juga dari negara di dunia.
Tidak hanya membutuhkan bahan pokok seperti makanan dan pakaian, para korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah juga membutuhkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum serta kebutuhan akan buang air.
Jika tidak tersedia air bersih yang cukup, bisa jadi ada penyakit yang harus diwaspadai semua pihak terutama para korban seperti kolera misalnya.
Baca Juga : Kisah Miris Korban Gempa dan Tsunami Palu, Ada Yang Nyaris Tertolong Namun Akhirnya Tewas !
Menurut Direktur pencegahan dan Pengendalian penyakit Menular langsung, Kementerian Kesehatan, Wiendra Waworuntu menjelasakan bahwa kolera disebabkan oleh bakteri yang terdapat pada makanan atau minuman yang terkontaminasi.
"Kolera ini adalah penyakit yang mudah sekali menular yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae. Bakteri ini masuk melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi," kata Wiendra dilansir dari Kompas.com.
Bakteri Vibrio cholerae akan menganggu aliran mineral sodium dan klorida dalam tubuh sehingga mengakibatkan tubuh mengeluarkan banyak cairan dalam jumlah besar (diare).
Selain itu juga tubuh akan kekurangan elektrolit dan cairan dalam tubuh sehingga membuat penderitanya dehidrasi dan lemas.
Baca Juga : Pengakuan Seorang Psikopat Menggali Makam Anak Kecil dan Menjadikannya Boneka
Bakteri penyebab kolera bisa hinggap di kondisi air yang tidak bersih atau keadaan tangan yang kurang bersih ketika akan makan.
Dilansir dari Webmd.com, biasanya penyakit ini terjadi pada daerah yang memiliki sanitasi yang buruk, daerah perang, daerah padat penduduk dan kekurangan makanan.
Baca Juga : Diterpa Perceraian, Ternyata Begini Asal Nama Sule yang Membuatnya Tenar Hingga Kisah Lucu Masa Kecilnya
Sehingga sebaiknya hati-hatilah para korban di pengungsian karena harus memerhatikan kebersihan agar tidak terkena penyakit ini.
Penyebab lainnya yaitu bisa karena makanan yang terkontaminasi dengan kotoran seperti air selokan, makanan di pinggir jalan yang tidak higienis, atau tanaman yang telah terkontaminasi dengan limbah.
Bagi para korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah, coba perhatikan ciri-ciri kolera seperti denyut jantung akan berdetak kencang.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Nia Ramadhani Ungkap Pola Asuh Pada 3 Anaknya
Selain itu, elastisitas kulit terganggu misalnya ketika Moms mencubit permukaan kulit dan jika kulit tersebut membutuhkan waktu yang lama untuk kembali maka bisa jadi itu gejala kolera.
Penderita kolera juga akan mengalami kehausan yang sangat dan memiliki tekanan darah yang rendah.
Ciri-ciri munculnya penyakit kolera lainnya yaitu adanya kram di beberapa bagian tubuh dan juga munculnya lendir pada mata, hidung, tenggorokan atau mulut.
Baca Juga : Dikabarkan Hamil, Ternyata Istri Raditya Dika Sering Diganggu Makhluk Halus di Rumahnya
Anak-anak akan mudah terjangkit kolera karena sistem imunnya lebih lemah dari orang dewasa.
Baca Juga : Bayi Tanpa Wajah, Divonis Bertahan Hidup 2 Minggu, Kemarin Ia Merayakan Ulang Tahun Pertamanya
Para korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah tidak akan terjangkit penyakit ini jika menjaga kebersihan sebelum makan dan memerhatikan kebersihan makanan yang akan dimakan pula.
Namun semua itu harus ada peran dari pemerintah dan relawan untuk memasok air bersih dan memberikan makanan yang terjamin kebersihannya. (*)
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Kompas.com,web md |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR