Nakita.id - Aktor legendaris Rudolf Canesius Soemolang Wowor alias Rudy Wowor dikabarkan meninggal dunia hari Jumat (5/10) pagi ini.
Rudy Wowor meninggal dunia di usia 74 tahun karena menderita penyakit kanker prostat.
Penyebab meninggalnya Rudy Wowor ini diketahui dari keterangan anaknya, Michael Wowor pada Tribunnews melalui Facebook.
Baca Juga : Rudy Wowor Pernah Idap Penyakit Prostat, Makanan Ini Bisa Menurunkan Risiko Terkena Penyakit Ini
"Papa sakit prostat," jawab Michael Wowor.
Kabar meninggalnya Rudy Wowor ini juga diketahui pertama kali dari akun Facebook Siti Madinah dan tersebar di grup WhatsApp wartawan.
Isi pesan duka yang sampai di grup WhatsApp wartawan sebagai berikut:
"Sudah berpulang Rudy Wowor pagi ini 5 October 2018. Alamat rumah duka, kediaman Michael Wowor, putra Rudy Wowor: Perumahan Pesona Khayangan blok DC no 3 Jl. Margonda Raya, Depok. Turut Berduka Cita,"
Meninggalnya Rudy Wowor akibat kanker prostat membuat publik mulai mencari tahu tentang penyakit menyerang kaum laki-laki ini.
Baca Juga : Dato Sri Tahir Orang Terkaya Indonesia, Dulunya Anak Tukang Becak dan Begini Kehidupan Istrinya!
Ternyata tanda-tanda seseorang terserang kanker prostat bisa diperhatikan dari kelebatan rambutnya.
Rambut yang mulai tipis hingga membuat botak menjadi salah satu tanda ada gangguan pada organ reproduksi laki-laki.
Apalagi jika kebotakan terjadi lebih cepat dan di bawah usia 50 tahun.
Studi baru yang dilakukan lelaki Afrika-Amerika menunjukkan tingginya risiko kanker prostat terjadi pada laki-laki yang mengalami kebotakan.
Partisipan dalam studi tersebut sebanyak 318 laki-laki penderita kanker prostat dan 219 laki-laki sehat.
Ketika diwawancara perihal awal mula diagnosis kanker prostat dan terjadi kebotakan atau tidak di usia 30 tahun.
Baca Juga : Ayu Ting Ting Bingung Akting Jadi Nagita Slavina, Sifat Asli Raffi Ahmad Terbongkar!
Sebagian besar laki-laki yang mengalami kebotakan memiliki risiko 69% lebih besar terserang kanker prostat.
Sementara lelaki yang mengalami kebotakan di bagian depan memiliki risko 6 kali lebih besar menderita kanker prostat di usia 60 tahun daripada laki-laki yang tidak botak.
Dalam penelitian Tim National Cancer Institute, lelaki yang mengalami kebotakan pada bagian depan dan mahkota kepala usia 45 tahun memiliki risiko 39% terkena kanker prostat.
Perlu diketahui jenis kebotakan yang dialami oleh laki-laki memiliki pengaruh yang berbeda.
Laki-laki dengan kebotakan di seluruh kepala (front hair loss) memiliki risiko lebih besar dibanding laki-laki yang botak di bagian ubun-ubun.
Baca Juga : Dampak Besar Sistem Baru Rujukan BPJS Berjenjang, Mempersulit Berbagai Pihak
Sebenarnya para peneliti belum mengetahui pasti hubungan kebotakan dengan kanker prostat yang diderita oleh laki-laki.
Tetapi mereka mengatakan terjadinya kebotakan dipengaruhi oleh hormon testosteron dan dihydrostestosteron.
Kedua hormon itu memang memengaruhi kebotakan khas yang dialami laki-laki dan kanker prostat.
Penelitian tentang ini dilakukan dengan cara mengamati 40 ribu laki-laki usia 55 dan 74 tahun.
Namun, hal tersebut masih dipelajari lebih dalam oleh para peneliti. (*)
Source | : | Foxnews |
Penulis | : | Shevinna Putti Anggraeni |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR