Nakita.id - Melahirkan bayi prematur adalah masalah yang ditakutkan semua ibu hamil.
Para peneliti telah mencari tahu siapa yang paling berisiko, bagaimana mendiagnosis persalinan prematur sedini mungkin dan bagaimana mencegah melahirkan bayi prematur dari awal.
Banyak faktor risiko melahirkan bayi prematur dapat dikurangi atau dihilangkan sama sekali.
Bicarakan dengan dokter atau bidan Moms tentang faktor risiko seseorang dan apa yang dapat Moms lakukan untuk menguranginya.
Baca Juga : Catat! Kalau Tak Diobati, Sakit Gigi Saat Hamil Bisa Sebabkan Bayi Lahir Prematur
Berikut 11 faktor risiko melahirkan bayi prematur:
1. Sebelumnya pernah melahirkan prematur
Memiliki bayi prematur sebelumnya menempatkan Moms pada peningkatan risiko untuk memiliki bayi prematur kembali.
Risiko ini juga meningkat jika kehamilan berdekatan atau jika Moms memiliki faktor risiko lain.
Mengontrol faktor risiko lain dapat membantu mengurangi risiko melahirkan prematur kedua.
2. Kehamilan kembar
Ibu yang hamil kembar berada pada peningkatan risiko untuk melahirkan bayi prematur, serta risiko potensial lainnya.
Moms dapat berkonsultasi dengan dokter saat tahu hamil kembar untuk memastikan kehamilan yang aman dan sehat.
Baca Juga : 11 Manfaat Kacang Untuk Kehamilan, Cegah Risiko Lahir Prematur Hingga Preeklamsia
3. Masalah uterus dan serviks
Infeksi uterus dan serviks serta plasenta dapat menyebabkan kelahiran prematur.
Banyak penanganan untuk masalah ini, mulai dari istirahat sampai minum obat, konsultasikan dengan dokter Moms.
4. Tekanan darah tinggi kronis
Memiliki tekanan darah tinggi memberikan Moms risiko lebih tinggi melahirkan bayi prematur.
Preeklampsia juga dapat meningkatkan risikonya.
Penanganan sedini mungkin dapat mengurangi risiko komplikasi.
5. Diabetes
Jika Moms memiliki diabetes tipe 1 atau tipe 2 sebelum kehamilan, Moms lebih mungkin melahirkan bayi prematur.
Kontrol gula darah yang baik sulit dipertahankan selama kehamilan, bahkan untuk perempuan yang telah terkontrol dengan baik.
Menjaga gula darah yang sehat dapat mengurangi risiko melahirkan bayi prematurdan risiko diabetes lainnya selama kehamilan.
6. Merokok
Merokok adalah salah satu risiko terbesar melahirkan bayi prematurdan salah satu faktor yang paling bisa dikontrol.
Selain risiko melahirkan bayi prematur, ada banyak alasan lain untuk berhenti merokok selama kehamilan.
Baca Juga : Bukti Anak Kembar Punya Ikatan Batin, Kondisi Bayi Prematur Memburuk Saat Dipisah dengan Kembarannya
7. Usia
Ibu-ibu yang berusia dibawah 18 tahun dan di atas 30 tahun memiliki risiko paling besar untuk melahirkan bayi prematur.
Mengurangi faktor risiko lain sangat penting jika usia Moms menempatkan Moms pada peningkatan risiko melahirkan bayi prematur.
8. Kurangnya perawatan prenatal
Saat perawatan prenatal dimulai, semakin besar risiko komplikasi kesehatan Moms selama kehamilan.
Kurangnya dan perawatan prenatal yang tertunda dikaitkan dengan melahirkan bayi prematur.
Buat janji dengan dokter segera setelah Moms mengetahui bahwa Moms hamil.
Baca Juga : Ini Dia Perbedaan Pijat Bayi Matur dan Bayi Prematur, Moms Wajib Tahu!
9. Nutrisi buruk
Ibu hamil dengan indeks massa tubuh yang sangat rendah memiliki risiko melahirkan bayi prematur yang lebih tinggi.
Selain itu, ibu hamil dengan gizi yang buruk juga memiliki risiko lebih besar melahirkan bayi prematur.
Untuk mengurangi risiko ini, pertahankan berat badan yang sehat dan hindari makanan yang tidak sehat.
10. Infeksi yang tidak diobati
Ini terutama infeksi saluran kemih dan urin dapat meningkatkan risiko melahirkan bayi prematur.
Penanda infeksi adalah prediktor terbaik kelahiran prematur pada usia kehamilan 22 hingga 27.
Baca Juga : Beberapa Hal Ini Penyebab Bayi Lahir Prematur, Perlu Diwaspadai Moms!
11. Penggunaan alkohol
Kelahiran prematur adalah salah satu dari banyak risiko yang terkait dengan minum alkohol selama kehamilan.
Ingat bahwa tidak ada jumlah alkohol yang aman saat Moms hamil.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | verywellfamily.com |
Penulis | : | Nila Kusuma Pratiwi |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR