Nakita.id - Saat mengandung, nutrisi adalah elemen penting yang harus diperhatikan semua ibu demi kesehatan kehamilan dan janin dalam kandungan.
Setelah vitamin A, B, C, dan E, vitamin penting lainnya yang perlu tercukupi kebutuhan asupannya di dalam tubuh adalah vitamin K.
Normalnya, seseorang membutuhkan 90 mikrogram Vitamin K dalam keseharian, sangat tak dianjurkan untuk terlalu banyak mengonsumsi vitamin ini.
Karena dapat menyebabkan darah menjadi terlalu tipis.
Dalam masa kehamilan, kecukupan Vitamin K sebaiknya diperhatikan utamanya saat memasuki trimester ketiga kehamilan.
Ragam manfaat vitamin K sangat terasa, memiliki peranan yang sama dengan vitamin E yaitu melindungi asam lemak yang dibutuhkan janin.
Selain itu, vitamin K juga memiliki peranan membentuk darah bagi ibu hamil.
Baca Juga : Wahai Pengantin Baru, Lakukan Kebiasaan Baik Untuk Sperma dan Hormon Ini Untuk Dapat Momongan
Mengonsumsi makanan yang kaya akan kadar vitamin K akan sangat bermanfaat bagi Moms dan bayi.
Untuk bayi yang baru lahir, vitamin K sangat membantu proses pembekuan darah sehingga tidak akan mudah memar dan berdarah.
Selain meningkatkan pembekuan darah dan mencegah pendarahan yang berlebihan, vitamin ini juga dapat membantu mengobati kondisi seperti osteoporosis, kehilangan tulang yang diinduksi steroid dan kondisi lainnya.
Pasca persalinan, vitamin K sangat efektif untuk membantu pemulihan tubuh lebih cepat.
Untuk itu, Moms sebaiknya memasukkan beberapa jenis makanan dalam menu keseharian yang kaya akan vitamin K.
Kandungan vitamin tersebut bisa didapat dari sayuran yang berdaun hijau seperti bayam dan sawi, kubis, kembang kol, melon, gandum, kacang hijau, yoghurt, keju, susu, daging dan telur.
Baca Juga : Mulai Tomat Hingga Avokad, Begini Trik Cerdas Memilih Buah dan Sayuran untuk Ibu Rumah Tangga
Moms tak perlu khawatir, karena kandungan vitamin dalam makanan tersebut tak akan berkurang walaupun sudah diolah menjadi menu tertentu.
Lalu, apa yang terjadi jika Moms kekurangan vitamin K semasa kehamilan?
Defisiensi vitamin K dalam kehamilan akan berisiko untuk ibu dan bayi, salah satunya menyebabkan perkembangan kolestasis.
Kondisi ini banyak memengaruhi wanita di trimester ketiga kehamilan dan merupakan gangguan yang disebabkan hormon aliran empedu di kandung empedu.
Gejala ini ditandai dengan depresi, kelelahan, kehilangan nafsu makan, urin berubah menjadi berwarna gelap serta rasa gatal di kulit yang menyiksa.
Jika Moms mengalami gejala diatas, ada baiknya segera menghubungi dokter agar mendapat penanganan yang tepat.
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Source | : | babycenter.com,momjunction.com |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR