Dokter kemudian angkat bicara tentang bahaya medis menyusui anak dari ASI ibu lain.
Dalam sebuah konferensi pers menurut PBS Thailand, Dr. Pornpimol Wipulakorn, sekretaris tetap untuk Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand, tidak menganjurkan pembagian susu yang tidak diatur, tidak peduli seberapa baiknya donor itu.
Dia menjelaskan, di setiap bank ASI, susu yang disumbangkan harus diuji, didesinfeksi, diawasi ketat dan dipasteurisasi sesuai dengan standar medis.
Baca Juga : Catat! Hal Ini Perlu Diperhatikan Saat Memilih Susu Formula Untuk Bayi
Sementara itu, Yong Poovorawan, seorang profesor herpetologi anak di Chulalongkorn University Faculty of Medicine juga menyuarakan hal serupa.
Dia menjelaskan di halaman Facebook-nya Yong Poovorawan, bahan-bio seperti darah dan ASI dapat menularkan kuman dan penyakit - seperti HIV atau penyakit sapi gila - dari satu orang ke orang lain.
"Setiap donasi harus disaring setiap waktu, bahkan jika donor telah disaring sebelumnya," tulisnya.
Atas kontroversi yang terjadi di masyarakat, suami Passavee, Navin Yaowapholkul, memberikan pembelaan melalui postingan di instagramnya, mengapa ia dan istrinya melakukan hal tersebut.
"Kami memulai kampanye ini dengan perhatian dan pemikiran yang sangat teliti, tetapi tentu saja, tidak ada apa pun dalam hidup yang datang tanpa risiko ... Kami bekerja dengan dokter berpengalaman dengan keahlian luar biasa dalam bidang ini di Klinik Filoga,” tulisnya.
Bagaimana menurut Moms?
Source | : | Intisari,NextShark |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR