Nakita.id - Istilah Asheman syndrome mungkin masih terdengar asing bagi sebagian perempuan.
Namun, kondisi tersebut bisa menjadi salah satu penyebab seorang perempuan tidak subur sehingga sulit hamil.
Apa itu sindrom asherman? Ini adalah kondisi rahim yang langka. Pada perempuan dengan kondisi ini, jaringan parut atau adhesi terbentuk di rahim karena beberapa bentuk trauma.
Baca Juga : Minum Campuran Lemon dan Jahe Setiap Pagi, Manfaatnya Luar Biasa!
Dalam kasus yang parah, seluruh dinding depan dan belakang uterus dapat bergabung bersama.
Dalam kasus ringan, adhesi dapat muncul di area uterus yang lebih kecil.
Adhesi dapat tebal atau juga tipis, dan mungkin letaknya berjarak atau bergabung bersama.
Gejala sindrom Asherman dapat terlihat melalui periode menstruasi yang Moms rasakan pascakuretase setelah keguguran.
Baca Juga : Depresi Pasca Melahirkan Vs Baby Blues, Berikut Perbedaannya
Mayoritas perempuan yang mengalami sindrom Asherman memiliki sedikit atau tanpa periode (haid).
Beberapa perempuan mengalami rasa sakit pada saat haid mereka seharusnya tiba , tetapi tidak mengalami perdarahan (tidak keluar darah menstruasi).
Ini bisa menunjukkan bahwa Moms sedang menstruasi, tetapi darah tidak dapat keluar dari rahim karena saluran tersumbat oleh jaringan parut.
Namun jika periode Moms jarang, tidak teratur, atau bahkan tidak ada, mungkin karena kondisi lain, seperti:
Baca Juga : Sumbangkan ASI Sebanyak 15 Kulkas, Perempuan Ini Justru Dikritik Para Dokter
- kehamilan
- stres
- penurunan berat badan mendadak
- obesitas
- berlebihan berolahraga
- menggunakan pil kontrasepsi
- menopouse
- sindrom ovarium polikistik (PCOS)
Temui dokter jika menstruasi tidak terjadi, berhenti atau menjadi sangat jarang.
Mereka dapat menggunakan tes diagnostik untuk mengidentifikasi penyebabnya dan memulai perawatan.
Baca Juga : Ini Waktu yang Tepat Untuk Berhubungan Intim Pasca Keguguran
Bagaimana sindrom Asherman mempengaruhi kesuburan?
Beberapa perempuan dengan sindrom Asherman tidak dapat hamil atau mengalami keguguran berulang.
Mungkin saja Moms yang memiliki sindrom Asherman bisa hamil, tetapi pelekatan embrio di rahim dapat menimbulkan risiko pada janin yang sedang berkembang.
Kemungkinan Moms mengalami keguguran dan kelahiran mati juga akan lebih tinggi daripada pada perempuan tanpa kondisi ini.
Asherman syndrome juga meningkatkan risiko selama kehamilan:
Baca Juga : Berbagai Tanda dan Diagnosis Janin yang Mengalami Down Syndrome
- plasenta previa
- plasenta increta
- perdarahan yang berlebihan
Dokter akan memantau kehamilan secara intensif jika Moms memiliki sindrom Asherman.
Ada kemungkinan untuk mengobati sindrom Asherman dengan operasi.
Baca Juga : Inilah Akibat Stres pada Ibu Hamil Muda, Berbahaya Bagi Janin!
Pembedahan ini biasanya meningkatkan peluang Moms untuk hamil dan memiliki kehamilan yang sukses.
Dokter menyarankan menunggu setahun penuh setelah operasi sebelum Moms mulai mencoba untuk hamil. (*)
Source | : | Healthline |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR