Dalam beberapa kasus, cedera kepala pada anak mungkin hanya mengakibatkan pendarahan ringan, benjol, atau memar saja.
Namun dalam beberapa kasus lainnya, cedera kepala pada anak bisa berakibat fatal seperti kecacatan dan kematian.
Seperti yang kita ketahui, kulit kepala relatif memiliki pembuluh darah yang lebih banyak dibandingkan kulit lainnya.
Oleh karena itu, ada beberapa kondisi cedera kepala pada anak yang patut Moms waspadai membutuhkan bantuan dokter.
Baca Juga : Berita Kesehatan Anak: Putri Najwa Shihab Lahir Prematur Meninggal, Ini Komplikasi Bayi Prematur
Anak usia di bawah 2 tahun
Anak usia di bawah 2 tahun, relatif sulit diperiksa dan memiliki risiko keretakan tulang lebih besar.
Risiko cedera kepala anak dianggap tinggi bila terjadi penurunan kesadaran, rasa gelisah, gejala kelainan saraf, tulang yang tampak masuk ke dalam, kejang, didapatkan garis retak atau patah tulang pada kepala, ubun-ubun membonjol, muntah lebih dari 5 kali atau lebih dari 6 jam, dan hilang kesadaran lebih dari 1 menit.
Adapun risiko cedera kepala pada anak dianggap rendah bila jatuhnya tidak tinggi, tidak ada gejala gangguan saraf setelahnya, dan dalam observasi dua jam setelahnya tidak ada kelainan.
Risiko cedera kepala pada anak dianggap sedang bila kepala terbentur keras, mual dan muntah berulang (3-4 kali), terjadi gangguan kesadaran kurang dari 1 menit, anak jadi rewel atau lemas, adanya benjolan besar.
Baca Juga : Nurbaeny Janah Asisten Pribadi Cantik Hotman Paris, Digaji 20 Juta per Bulan Bonusnya Mercedes Benz
Bobo Fun Fair dan Jelajah Kuliner Bintang Jadi Ajang Nostalgia di Uptown Mall BSBCity Semarang
Source | : | kidspot.com.au,IDAI,stanfordchildrens.org |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR