Nakita.id - Salah satu topik yang paling diperdebatkan di kalangan perempuan adalah usia yang tepat untuk hamil.
Seiring bertambahnya usia, baik Moms dan bayi harus menghadapi risiko terkait kehamilan dan masalah kesehatan lainnya.
Ini karena sistem reproduksi Moms berubah seiring bertambahnya usia dan Moms lebih mungkin mengalami masalah kesehatan yang berkaitan dengan usia.
Berikut risiko kehamilan yang dialami perempuan berdasarkan usia:
Baca Juga : Kasus Siswi SMP Hamil! Inilah Risiko Kehamilan Dini untuk Ibu dan Janin
Kehamilan di usia 20-25 tahun
Saat Moms berusia antara 20-25 tahun, ini adalah waktu kesuburan Moms berada pada tingkat maksimumnya.
Selain itu, pada usia ini ada lebih sedikit komplikasi seperti diabetes gestasional atau hipertensi.
Menurut peneliti, semakin rendah usia Moms dalam kehamilan pertama, semakin rendah Moms akan memiliki risiko kanker payudara.
Di awal usia 20-an Moms juga memulihkan diri dengan mudah dan kembali ke bentuk awal Moms segera.
Selain itu, saat Moms masih muda, Moms memiliki banyak energi untuk tetap menjaga bayi Moms sepanjang malam.
Baca Juga : Terlihat Menakutkan, Tapi Ini Sangat Normal Terjadi Selama Kehamilan
Jadi, jika Moms ingin menikmati masa menjadi ibu sepenuhnya, usia ini bisa menjadi yang terbaik.
Ini juga membuat bayi Moms akan kurang rentan terhadap kelainan kromosom apapun.
Dengan demikian, bayi Moms juga akan memiliki risiko lebih rendah menderita down syndrome atau jenis lain dari kelainan kromosom.
Tingkat keguguran juga sangat berkurang.
Pada trimester pertama, tingkat keguguran hampir 12% yang naik hingga 25% seiring bertambahnya usia.
Baca Juga : 11 Fakta Menakjubkan Tentang Kehamilan, Belum Banyak yang Tahu!
Kehamilan di usia antara 26-34 tahun
Kesuburan mulai memburuk pada usia 30 tahun.
Menurut penelitian, tingkat kemandulan 9% pada perempuan antara usia 26-29 tahun yang meningkat menjadi 15% untuk perempuan yang berusia antara 30-34 tahun.
Menunda untuk menjadi ibu dapat membantu Moms mencapai tingkat tinggi dalam karier.
Namun, itu membuat Moms cenderung memiliki kebiasaan makan yang buruk dan membuat Moms rentan terhadap penyakit.
Menurut penelitian, risiko melahirkan secara sesar meningkat dua kali lipat pada perempuan berusia 30-34 tahun dibandingkan dengan perempuan di usia 20-an.
Baca Juga : Awas, Perempuan Tipe Ini Berisiko Mengalami Kehamilan Anggur
Kehamilan di usia antara 30 sampai 40
Pada usia ini, Moms akan mengalami kesulitan untuk hamil.
Kesuburan Moms juga akan mulai turun saat berusia 38 tahun.
Moms juga rentan menderita hipertensi dan diabetes gestasional pada usia ini.
Jika Moms ingin hamil pada usia ini, Moms perlu menjaga berat badan yang sempurna dengan mengonsumsi makanan sehat dan berolahraga.
Semakin tua usia Moms, semakin tinggi risiko terkena kelainan kromosom.
Tingkat keguguran juga meningkat.
Tapi di usia 35 tahun atau lebih tua memungkinkan Moms bisa hamil kembar.
Baca Juga : 7 Kondisi Awal Kehamilan yang Harus Diperhatikan, Bisa Memengaruhi Bayi!
Kehamilan di atas usia 40 tahun
Para peneliti mengatakan bahwa sekitar 1/3 perempuan yang berusia di atas 40 tahun berhubungan dengan kemandulan.
Selain itu, risiko diabetes diabetes gestasional 3-6 kali lebih besar.
Setelah usia 40 tahun, berat badan Moms akan mengurangi metabolisme dan akan lebih sulit bagi Moms untuk memulihkan diri setelah melahirkan.
Sekitar 50% kehamilan di atas 40 tahun berakhir keguguran.
Risiko kelainan kromosom menjadi dua kali lipat saat hamil di usia 40 tahun.
Baca Juga : Studi: Minum Susu Rendah Lemak Belum Tentu Cegah Obesitas Si Kecil
Source | : | Boldsky |
Penulis | : | Nila Kusuma Pratiwi |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR