Tabloid-Nakita.com – Banyak orangtua ingin anaknya menjadi penurut namun sayangnya kurang mampu berkomunikasi dengan baik. Banyak orangtua yang cenderung berkomunikasi dengan kalimat rumit padahal anak belum memahami arti dari kalimat yang terlalu rumit. Salah satu kunci saat menasihati anak adalah menggunakan bahasa sederhana, tegas dan lugas. Bahasa yang berbelit-belit akan menyulitkan anak memahami yang Mama ingin sampaikan. Berikut cara menasihati anak dengan tepat yang perlu Mama lakukan.
Baca juga: 4 cara ajarkan sopan santun pada anak
Bahasa yang dipilih memang menjadi hal terpenting. Bahasa terlalu rumit dan terkesan menyindir anak harus dihindari. Misalnya membanding-bandingkan dengan orang lain atau memberi contoh orang lain. “Tuh temen kamu sudah bisa pergi ke toilet sendiri.” Ucapan tersebut akan membuat anak bingung dan tidak memahami makna dibanding ungkapan tersebut. Pilihan kalimat dan perintah sederhana sangat dibutuhkan.
Baca juga: Di sekolah penurut, kok di rumah tidak mau mendengarkan Mama?
Selain bahasa, Mama perlu berada di tingkat mata setara dengan anak. Artinya, jangan mengatakan sesuatu dengan teriakan atau dengan jarak cukup jauh. Tatap mata anak agar membantu mereka memahami apa yang Mama ingin ungkapkan. Gunakan bahasa yang jelas, tenang, tidak terburu-buru dan jangan dengan nada tinggi. Anak juga butuh dihargai jika Mama ingin dihargai olehnya.
Memunculkan rasa empati juga sangat penting saat menasihati anak. Jangan biarkan mereka merasa tidak dihargai. Menasihati dengan kata-kata yang negatif dan tidak sederhana juga bisa menimbulkan rasa malu dan sakit hati pada anak. Anak-anak juga memiliki perasaan yang perlu dihargai dan cukup besar. Trauma sejak kecil dapat berdampak buruk pada karakter anak di masa mendatang.
Baca juga: Jika anak hanya mau nurut dengan Papa saja
Itu dia tadi cara menasihati anak yang perlu Mama perhatikan. Jangan heran jika si kecil cenderung tidak jadi penurut. Bukan karena sikapnya yang pembangkang, anak yang tidak nurut juga bisa disebabkan oleh gaya komunikasi yang salah. Penting bagi Mama untuk memahami komunikasi yang tepat agar pola asuh yang diterapkan dapat membantu anak menjadi pribadi yang lebih baik.
Belajar dari Viralnya Anggur Muscat, Ini Cara Cuci Buah yang Benar untuk Hilangkan Residunya
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR