Perlu diketahui, tongue tie atau dalam bahasa medisnya ankyloglossia ialah kondisi di mana dasar lidah anak melekat melalui frenulum yang tebal, kencang, atau pendek yang menyebabkan gerakan lidah terbatas.
Hingga sampai saat ini belum diketahui secara pasti penyebab tongue tie.
Namun beberapa kasus menunjukan bahwa tongue tie berkaitan dengan faktor genetik.
Para ahli menemukan sekitar 4% bayi dilahirkan dengan kondisi ini, tetapi sayangnya hanya beberapa persen saja yang terdiagnosis.
Selain itu, bayi laki-laki diketahui 3 kali lebih mungkin mengalami tongue tie dibandingkan bayi perempuan.
Baca Juga : 5 Daftar Warna Lipstik Agar Wajah Terlihat Fresh dan Awet Muda
Ada beberapa gejala tongue tie pada bayi, yaitu:
- Mulut bayi tidak menempel pada payudara ibu dengan baik
- Saat menyusu, bayi cenderung mengunyah lebih dari mengisap
- Bayi tidak mengalami penambahan berat badan sebagaimana mestinya
- Rewel dan gelisah saat menyusu
- Membuat bunyi klik saat memberi menyusu
- Kelihatannya lapar sepanjang waktu
- Kesulitan mengangkat lidah ke gigi atas atau menggerakkan lidah dari sisi ke sisi
- Kesulitan mencuat lidah melewati gigi depan bawah
- Lidah yang tampak berlekuk atau berbentuk hati saat menjulur keluar
- Muntah setelah menyusu
Baca Juga : Berita Kesehatan Anak: Putri Najwa Shihab Lahir Prematur Meninggal, Ini Komplikasi Bayi Prematu
Pada umumnya tongue tie tidak berbahaya, tetapi bila dibiarkan terus menerus maka dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan mulut dan kenaikan berat badan yang buruk bagi bayi.
Dalam rentang usia yang lebih tua, tongue tie juga dapat mengubah sturktur tampilan wajah dan giginya.
Source | : | Instagram,WebMD,Mayo Clinic,babycenter |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR