Sehingga seorang ayah akan merasa bahwa sebesar dan sedewasa apa pun anak perempuannya, ia harus terus mengontrol dan melindungi anak perempuannya.
Tak hanya itu, menurut She Knows, seorang ayah dalam kehidupan putrinya memiliki peran sangat besar.
Ayah akan membentuk harga diri serta citra diri di benak anak perempuannya.
“Bagaimana ayah mendekati kehidupan, akan menjadi contoh bagi putrinya membangun kehidupannya sendiri. Bahkan jika dia memilih pandangan berbeda dari dunia,” ujar Michael Austin, profesor filsafat di Eastern Kentucky University.
“Yang penting dalam hubungan ayah dan anak adalah bahwa ayah berusaha untuk hidup dalam integritas dan kejujuran. Mengindari kemunafikan dan mengakui kekurangannya sendiri sehingga dia memiliki contoh yang realistis dan posutif tentang bagaimana menghadapi dunia. Dia harus mencoba untuk memodelkan pendekatan reflektif untuk pertanyaan-pertanyaan besar dalam hidup sehingga dia dapat melakukan hal yang sama,” tambahnya.
Dalam pernyataan Austin di atas, perilaku ayah kepada menantunya dengan memukul tadi dianggap selaras.
Bukan karena menyetujui adanya kekerasa, figur ayah pasti menginginkan anaknya memiliki sosok pelindung, sepertinya di kehidupan anaknya.
Bahkan, di era ini, ayah memiliki kedudukan sejajar dalam hal memberi perawatan terhadap anak-anaknya.
Sejak hari pertama, ayah didorong untuk belajar memandikan anak, mengganti popok, menidurkan, bahkan menyiapkan makan.
Kehadiran dan upaya tersebut yang menjadikan tugas ayah menjadi sejajar dengan seorang ibu dan membentuk hubungan antara ayah dan anak yang sangat penting.
Menurut Austin pula, fase tersebut menjadi kualitas waktu berharga di semua tahap kehidupan seorang anak gadis.
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Source | : | she knows,psychology today,nakita.id |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR