Nakita.id - Apakah Moms penggemar jengkol?
Sayuran satu ini meskipun menimbulkan bau kurang enak namun banyak digemari.
Selain rasanya yang lezat, jengkol juga dipercaya memiliki berbagai khasiat kesehatan.
Baca Juga : Jengkol Disebut 10.000 Kali Lebih Efektif dari Kemoterapi, Benarkah?
Diantaranya mencegah anemia, mencegah tulang rapuh dan memperkuat tulang/gigi, membasmi radikal bebas, mengatasi sakit jantung koroner, mengatasi sembelit saat hamil, pertumbuhan tulang dan gigi janin, serta mencegah cacat pada bayi.
Selain itu, jengkol juga disebut-sebut sebagai sayuran yang efektif membunuh sel kanker.
Lembaga kesehatan Swedia, Institute of Health Sciences, memang menyatakan jika jengkol memiliki kandungan nutrisi yang sangat baik.
Tak hanya mengandung protein, kalsium, fosfor dan zat besi, jengkol juga mengandung banyak vitamin.
Baca Juga : Aromanya Mengganggu, Ini Dia Segudang Manfaat Jengkol Bagi Tubuh
Seperti vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, dan vitamin C.
Senyawa yang terdapat dalam jengkol inilah yang bisa memberi manfaat pada tubuh termasuk membunuh sel kanker.
Pernyataan ini pun lantas diperkuat dengan hasil penelitian dari Universitas Sains Malaysia.
Di mana penelitian ini dibuat untuk menunjukkan pengaruh ekstraksi jengkol dalam menghambat pertumbuhan penyakit seperti kanker, peradangan kronis di sistem imun dan diabetes.
Hasilnya, ekstraksi jengkol mengandung begitu banyak antioksidan.
Saat diuji cobakan pada sel-sel tikus, penelitian ini menunjukkan hasil yang sangat positif.
Baca Juga : Pertama Kalinya, Begini Reaksi Raffi Ahmad dan Nagita Slavina saat Ditantang Makan Jengkol!
Dimana ekstrak jengkol bisa memperlambat pertumbuhan sel kanker dan penyakit lain yang menyebabkan peradangan dalam tubuh.
Selain itu, penelitian lain dari Institute of Health Sciences juga membenarkan bila senyawa ini 10.000 kali lebih baik dari produk adriamycin, obat kemoterapi.
Jengkol terbukti secara sains memiliki dua manfaat untuk manusia dalam menghadapi sel kanker.
Pertama, jengkol bisa memperlambat pertumbuhan sel kanker.
Kedua, jengkol mampu melawan sel kanker yang telah terlanjur tumbuh.
Baca Juga : Satu Keluarga FX Ong Bunuh Diri, Inilah Isi Pikiran Seseorang Sebelum Bunuh Diri
Meski manfaatnya sangat besar, konsumsi jengkol ternyata tak boleh sembarangan lo, Moms.
Para penggemar fanatik jengkol dihadapkan pada peningkatan risiko penyakit ginjal.
"Jadi, jengkol itu prinsipnya bagus. Dia masuk dalam golongan sayuran, dia juga anti radikal bebas. Tapi konsumsi yang berlebihan bisa membuat gagal ginjal juga," ungkap dr Okki Ramadian SpPD, ahli penyakit dalam dari RS Mitra Keluarga melansir dari Kompas.com.
Menurut Okki, jengkol memicu risiko gagal ginjal karena biji jengkol mengandung asam jengkolat yang jika dicek di dalam mikroskop dapat menimbulkan kristal jengkol yang tajam seperti jarum.
Kristal jarum ini bisa menumpuk di saluran ginjal dan mengakibatkan sulit buang air kecil, kencing berdarah, sakit pinggang parah, hingga gangguan ginjal.
Kondisi ini terjadi pada orang yang suka makan jengkol berlebihan namun sedikit minum air putih.
"Makanya, kalau makan jengkol jangan lupa banyak minum air putih," kata Okki saat ditemui di Klinik Hemodialisis Renal Team, Selasa (23/10/2018) di Jakarta.
Baca Juga : Pernah Tidur Terasa Seperti Terjatuh? Ternyata Ini Penyebabnya
Bagi penyuka jengkol, ternyata ada juga pantangan yang harus dihindari.
Menurut Okki, penggemar jengkol sebaiknya tidak mengonsumsi minuman diuretik.
Minuman diuretik adalah minuman yang membuat kita ingin buang air kecil terus seperti teh, kopi, juga soda.
Minum air putih paling dianjurkan agar racun bisa disekresikan dengan baik.
Baca Juga : Berita kesehatan akurat: Menyeduh Susu Formula Bayi Jangan dengan Air Dispenser, Bayi Bisa Sakit!
Boleh kok Moms mengonsumsi jengkol, tapi jangan berlebihan karena risikonya juga besar.
Jika mengonsumsi jengkol secukupnya ditambah menghindari pantangan yang disebutkan di atas, khasiat jengkol akan dirasakan oleh tubuh dengan baik.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | nakita,kompas |
Penulis | : | Kunthi Kristyani |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR