Nakita.id - Moms, keadaan fisik yang sehat pasti menjadi kebutuhan pertama saat sedang mempersiapkan kehamilan yang pertama.
Seperti mendapatkan vitamin pranatal, mengonsumsi makanan yang tepat, dan olahraga untuk menjaga berat badan.
Tetapi bagaimana dengan mempersiapkan mental (psikis) untuk kehamilan pertama Moms?
Sebab yang akan Moms rasakan atau terkait psikis juga akan memengaruhi kesehatan selama periode pranatal nanti.
Baca Juga : Awal Kehamilan, Ini Yang Perlu Diketahui Saat Kontrol Kehamilan Pertama
Bila keadaan psikis Moms tidak siap untuk memiliki anak, bisa berisiko terhadap depresi pascamelahirkan dikemudian hari.
Untuk itu, kesiapan mental atau psikis Moms perlu disiapkan, saat berencana untuk memiliki anak.
Sebuah penelitian telah menunjukkan bahwa mental dan emosional selama kehamilan dapat berdampak pada hasil kelahiran serta keadaan mental selama periode postpartum.
Baca Juga : Catat! 10 Tanda Ini Akan Dialami Tubuh Saat Mendekati Menopause
Bahkan jika Moms mengalami kehamilan yang sulit atau jika memiliki riwayat kesehatan yang tidak sesuai, ada langkah-langkah yang dapat Moms ambil untuk menjaga kesehatan mental sebelum memiliki anak.
Mari kita lihat lebih dekat beberapa cara berbeda yang mungkin Moms siapkan secara mental untuk memiliki bayi.
1. Pahami faktor risiko psikis yang mungkin terjadi
Depresi pascamelahirkan (Postpartum Depression/PPD) adalah masalah serius yang memengaruhi banyak ibu baru.
Di antara perempuan, depresi adalah penyebab utama rawat inap non-obstetrik, (diluar poli kebidanan).
Karena PPD dapat memiliki dampak besar pada kesehatan Moms dan bayi, menemukan cara untuk mencegah dan mengobati gangguan sangat penting.
Baca Juga : Pernah Jadi Pacar Nafa Urbach, Yuk Intip Ruang Tamu Primus Yustisio!
Apakah langkah-langkah pencegahan dapat membanntu Moms menghindari PPD yang mungkin saja dialami seusai melahirkan?
Tentu, memahami faktor-faktor risiko yang terkait dengan PPD dapat membantu.
Berikut perempuan yang berisiko lebih tinggi mengembangkan PPD termasuk:
- Mereka yang memiliki riwayat depresi dan kecemasan
- Insiden PPD di masa lalu
- Konflik rumah tangga
- Riwayat keluarga dengan PPD
- Riwayat baru peristiwa kehidupan yang penuh stres seperti komplikasi kehamilan
- Tidak didukung oleh orang sekitar
Baca Juga : Pesawat Lion Air Dipastikan Jatuh, Ada Penumpang 2 Bayi dan 1 Anak
Untungnya, para peneliti telah menemukan bahwa ada langkah-langkah yang dapat dilakukan orang untuk mencegah atau mengurangi depresi pascamelahirkan.
Sebagai contoh, satu studi menemukan bahwa perempuan yang menerima intervensi psikososial atau psikologis secara signifikan lebih sedikit mengalami depresi setelah melahirkan.
Intervensi yang paling efektif termasuk terapi interpersonal, kunjungan rumah postpartum, dukungan telepon postpartum, dan perawatan bidan postpartum.
Beberapa bukti menunjukkan bahwa terapi perilaku kognitif awal juga dapat membantu dalam mencegah depresi postpartum.
2. Mengenali kesehatan emosi
Masalah kesehatan selama kehamilan sering begitu berpusat pada perawatan kesehatan fisik perempuan sehingga mudah mengabaikan pentingnya kesehatan mental.
Baca Juga : BREAKING NEWS: Pesawat Lion Air JT-610 Rute Jakarta - Pangkal Pinang Hilang Kontak
Kehamilan menandai perubahan kehidupan bagi kebanyakan orang, dan itu membutuhkan penyesuaian psikologis yang dapat memiliki efek positif pada kesehatan emosional perempuan.
Stres emosional selama kehamilan tidak hanya dikaitkan dengan psikis negatif untuk ibu, tetapi juga untuk bayi yang akan lahir juga.
Anak-anak yang lahir dari perempuan yang stres dan kecemasan signifikan selama kehamilan memiliki peningkatan risiko komplikasi kelahiran, termasuk berat lahir rendah, prematuritas, status neonatal rendah, dan pertumbuhan intrauterus yang buruk.
Baca Juga : Diet 16: 8 Efektif Menurunkan Berat Badan, Tapi Adakah Risikonya?
Jika Moms memiliki riwayat depresi atau kecemasan, bicarakan dengan dokter tentang kekhawatiran Moms sebelum merencanakan hamil.
Ini bisa menjadi peluang untuk mengatasi semua kekhawatiran emosional yang dirasakan saat kehamilan juga dapat menjaga kesehatan mental sebelum dan sesudah kelahiran.
Strategi untuk menjaga diri secara mental:
- Jadikan kesehatan psikologis sebagai prioritas.
- Jauhkan pembicaraan diri yang negatif.
- Luangkan waktu untuk diri sendiri.
- Ambil kelas persalinan atau pengasuhan anak.
- Bicaralah dengan pasangan tentang bagaimana Moms berencana untuk menjadi orangtua.
- Juga diskusikan bagaimana Moms akan menghadapi tantangan yang mungkin timbul.
- Memanfaatkan teknik manajemen stres untuk melawan stres dan kecemasan.
Baca Juga : Berita Kesehatan Akurat: Kerokan Terbukti Bermanfaat untuk Kesehatan, Ini Penjelasannya!
3. Dapat mengendalikan stres
Mempersiapkan kehamilan lebih dari sekadar menyiapkan tubuh, itu juga berarti menyiapkan pikiran Moms juga.
Meskipun bisa sangat membantu untuk memahami jenis tantangan mental, juga tidak mungkin untuk memprediksi dengan pasti jenis tantangan yang mungkin Moms hadapi.
Sebelum hamil, luangkan waktu untuk memastikan bahwa Moms bisa mengatasi stres dan kecemasan.
Baca Juga : Berendam Air Panas Bisa Menyebabkan Keguguran, Begini Penjelasannya!
Juga bisa mencari sumber dukungan yang baik, dan menjadikan kesehatan mental sebagai prioritas.
Dengan berfokus pada perawatan diri sendiri, baik secara fisik maupun mental, Moms dapat membantu memastikan sedang menjalani kehamilan yang sehat dan bahagia.
Shopee Bersama Tasya Kamila dan Bittersweet by Najla Ceritakan Dampak Positif Inovasi dalam Berdayakan Ekosistem
Source | : | verywellfamily.com |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR