1. Pahami faktor risiko psikis yang mungkin terjadi
Depresi pascamelahirkan (Postpartum Depression/PPD) adalah masalah serius yang memengaruhi banyak ibu baru.
Di antara perempuan, depresi adalah penyebab utama rawat inap non-obstetrik, (diluar poli kebidanan).
Karena PPD dapat memiliki dampak besar pada kesehatan Moms dan bayi, menemukan cara untuk mencegah dan mengobati gangguan sangat penting.
Baca Juga : Pernah Jadi Pacar Nafa Urbach, Yuk Intip Ruang Tamu Primus Yustisio!
Apakah langkah-langkah pencegahan dapat membanntu Moms menghindari PPD yang mungkin saja dialami seusai melahirkan?
Tentu, memahami faktor-faktor risiko yang terkait dengan PPD dapat membantu.
Berikut perempuan yang berisiko lebih tinggi mengembangkan PPD termasuk:
- Mereka yang memiliki riwayat depresi dan kecemasan
- Insiden PPD di masa lalu
- Konflik rumah tangga
- Riwayat keluarga dengan PPD
- Riwayat baru peristiwa kehidupan yang penuh stres seperti komplikasi kehamilan
- Tidak didukung oleh orang sekitar
Baca Juga : Pesawat Lion Air Dipastikan Jatuh, Ada Penumpang 2 Bayi dan 1 Anak
Untungnya, para peneliti telah menemukan bahwa ada langkah-langkah yang dapat dilakukan orang untuk mencegah atau mengurangi depresi pascamelahirkan.
Sebagai contoh, satu studi menemukan bahwa perempuan yang menerima intervensi psikososial atau psikologis secara signifikan lebih sedikit mengalami depresi setelah melahirkan.
Source | : | verywellfamily.com |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR