Kepala Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Sindu Rahayu, menuturkan, pesawat tersebut membawa 181 penumpang, terdiri dari 178 penumpang dewasa, satu penumpang anak-anak dan dua bayi.
"Pesawat membawa 178 penumpang dewasa, satu penumpang anak-anak dan dua bayi dengan dua pilot dan lima FA (flight attendant).
Sampai saat ini telah hilang kontak selama kurang lebih tiga jam," ujar Sindu melalui keterangan tertulisnya, Senin (29/10/2018).
Moms, kejadian kecelakaan pesawat terbang kerap membuat orang takut dan merasa bahwa alat transportasi pesawat tidaklah aman.
Insiden tragis, kerusakan berat yang terjadi, hingga banyaknya korban meninggal di setiap kecelakaannya membuat banyak orang takut naik pesawat.
Padahal, pesawat terbang masih didapuk sebagai alat transportasi teraman, Moms.
Berikut ulasannya dikutip dari Mic Network Inc
1. Tingkat Kerusakan
Menurut USA Today, jumlah korban jiwa akibat kecelakaan mobil secara drastis lebih tinggi daripada kecelakaan pesawat setiap tahun.
Pada tahun 2008, National Highway Traffic Safety Administration menemukan ada 1,27 korban jiwa per 100 juta mil perjalanan kendaraan.
Sebagai perbandingan, pada tahun yang sama dan jarak yang sama National Transportation Safety Board dapat melaporkan hanya terjadi 20 kecelakaan untuk layanan penerbangan yang dioperasikan operator udara AS.
Selain itu, sangat jarang terdapat berita mengenai kecelakaan pesawat di media.
Faktanya, statistik ini menunjukkan bahwa "Anda lebih mungkin mati mengemudi ke bandara daripada terbang melintasi negara."
Baca Juga : Seks Saat Hamil, Amankah Kegiatan Seksual Secara Oral Pada Ibu Hamil?
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | metro.co.uk,nakita,kompas,mic.com |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR