2. Pesawat membuat kegiatan terbang jadi lebih aman
Sejak Wright bersaudara menemukan pesawat terbang pada tahun 1903, kegiatan terbang bisa menjadi lebih aman.
Menurut artikel Huffington Post , dalam kurun waktu 10 tahun jumlah korban jiwa akibat kecelakaan pesawat hanya 153 orang.
Associated Press mengungkapkan jumlah korban jiwa dalam kecelakaan pesawat terbang itu setara dengan dua kematian per 100 juta penumpang yang terbang secara komersial.
Jumlah korban jiwa akibat kecelakaan pesawat tentu jauh lebih kecil dibandingkan 30.000 kematian akibat kecelakaan kendaraan bermotor per tahunnya.
Dikutip dari Metro.co.uk, tabrakan mobil relative umum terjadi.
Pengemudi memiliki 1 dalam 114 kemungkinan mati di dalamnya, dan ada 1 dari 654 kemungkinan mati sebagai penumpang.
Sedangkan untuk transportasi kereta api di Inggris, 749 orang tewas pada tahun 2015 karena kecelakaan kereta api, dengan 60% dari mereka turun untuk masuk tanpa izin.
Untuk perahu ada kurang dari 700 kematian akibat kecelakaan di tahun 2015, dengan 90% kematian berperahu disebabkan oleh perahu rekreasi - bukan perahu penumpang atau kapal pesiar.
3. Air Traffic Control
Banyak orang berpikir bahwa kegiatan terbang tak banyak diawasi. Hal tersebut salah Moms, sebab banyak pihak yang membantu pilot untuk ikut mengawasi jalur kemudi dan membantu pilot mulai dari take off sampai mendarat oleh Air Traffic Control.
Air Traffic mengawasi selama 24 jam sehari menggunakan prosedur radar untuk melacak pesawat di langit, memberikan instruksi, izin dan informasi tentang kondisi penerbangan.
Jadi, Pilot bukan satu-satunya orang yang bertanggung jawab atas keselamatan Moms di udara.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | metro.co.uk,nakita,kompas,mic.com |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR