4. Melewati pelatihan ketat
Menurut Biro Statistik Tenaga Kerja AS, pilot, di sisi lain, menjalani proses pelatihan dan sertifikasi yang ketat.
Baca Juga : Banyak Pejabat Babel Jadi Korban Pesawat Lion Air yang Jatuh, Gubernur Babel Ungkap Kemungkinan Alasannya
Banyak pilot adalah pensiunan anggota Angkatan Udara AS. Ditambah, seseorang harus pergi ke sekolah penerbangan dan menerima lisensi dari Federal Aviation Administration (FAA).
Sebagian besar perusahaan penerbangan juga membutuhkan pilot yang mengenyam pendidikan setidaknya 2 tahun kuliah.
Tidak seperti pengemudi angkutan umum di jalan, ada proses seleksi yang ketat untuk menentukan mereka yang berlisensi untuk terbang.
5. Teknologi
Teknologi semakin berkembang dari tahun ke tahun. Tak hanya teknologi transportasi darat, teknologi dalam penerbangan juga mengalami perkembangan drastis.
Menurut majalah Travel Eksekutif, pesawat memiliki program deteksi turbulensi yang dapat "memprediksi intensitas, ketinggian dan pergerakan turbulensi."
Selain itu, teknologi keselamatan landasan pacu berkomunikasi antara pesawat ke pihak pengawas.
Pihak pengawas bisa memperingatkan pilot untuk berhenti jika ada pesawat atau kendaraan lain mungkin datang."
Perbaikan teknologi ini mengontrol semua aspek terbang.
6. Tidak reckless flying
Banyak pengemudi kendaraan darat yang nekat karena mengoperasikan kendaraan bermotor merupakan hal yang biasa ditemukan.
Kesalahan seperti multi-tasking, gagal memakai sabuk pengaman, berbicara di telepon saat mengemudi, atau hanya lupa untuk menggunakan lampu berbelok menghasilkan kecelakaan mematikan.
Di sisi lain, industri penerbangan telah dibuat sangat berhati-hati untuk tidak melakukan kesalahan, tidak peduli seberapa besar atau kecil.
Menurut New York Times, seluruh pilot, pembuat peraturan, dan awak pesawat memiliki "informasi luas tentang bahaya terbang, dengan tujuan mencegah kecelakaan daripada hanya bereaksi".
7. Terbayang-bayang berita kecelakaan
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | metro.co.uk,nakita,kompas,mic.com |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR