Buta warna terjadi ketika ada mutasi gen tertentu yang menghambat kemampuan pigmen pada saraf optik untuk mengenal warna.
Sel-sel yang disebut kerucut ini berada di retina.
Satu pigmen saja hilang, maka seseorang akan kesulitan membedakan warna. Penderita buta warna biasanya kesulitan membedakan kategori warna tertentu, seperti merah-hijau atau biru-kuning.
Baca Juga : Berbagai Kondisi Ibu Hamil Ini Diharuskan Melahirkan Secara Sesar
Dalam kasus yang langka, penderita hanya melihat warna hitam-putih.
Kasus yang paling sering ditemukan adalah merah-hijau, dan sampai kini belum ada terapi untuk menormalkan gangguan ini.
Untuk mendiagnosis pasiennya Frempong menggunakan chip dengan derajat warna yang beragam dan kartu titik berwarna.
Chip tersebut bertuliskan angka yang hanya bisa dibaca bila pasien mampu membedakan warna merah dan hijau.
Baca Juga : Moms Harus Tahu, Berikut 8 Penyakit Jangka Pendek pada Bayi Prematur
Mengetahui buta warna sejak dini akan sangat membantu karena sebuah studi menemukan buta warna berdampak pada kemampuan anak.
Usia terbaik untuk menguji penglihatan adalah sebelum usia empat tahun.(*)
Source | : | CBS News |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR