Nakita.id - Bila mengingat lagi, rasanya mungkin kita pernah mengatakan pada anak sesuatu yang bersifat negatif, terlebih hal positif.
Misalnya saja saat Moms berusaha tegas pada Si Kecil, namun cenderung memarahinya atau menyebutkan kata 'malas', 'bodoh'.
Moms, perilaku tegas terhadap anak memang diperlukan, namun memarahi dan mengatakan anak malas atau bodoh, sama saja dengan memberinya label, atau labelling.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Bisakah Moms Melakukan Labelling Untuk Memotivasi Anak?
Sabtu, (3/11/2018) Nakita.id mengadakan acara Coaching Clinic Hypnotalk #LovingNotLabelling dan topik yang diangkat adalah “Stop Labelling Pada Anak!” Kenali Metode Hypnotalk Untuk Kendalikan Emosi.
Acara ini dihadiri oleh pakar di bidangnya, yaitu Psikolog Erfianne S. Cicilia, S.Psi dan Coach Leader Nunny Hersianna.
Antusiasme para Moms yang hadir di acara ini sangat terasa, bahkan sebelum acara dimulai.
Baca Juga : Santer Berita Penculikan Anak, KPAI Tegaskan Itu Hanya Hoaks!
Saat Nakita berbincang dengan beberapa Moms, mereka menyadari bahwa labelling pada anak bisa berdampak negatif, namun tanpa disadari kerapkali dilakukan.
Seperti salah satu cerita dari seorang Moms bernama Melsa (29), yang memiliki anak berusia 2 tahun.
"Setahu saya, labelling itu kaya mencap buruk terhadap anak, bisa memarahi, mengucapkan kata-kata kasar, atau sesuatu yang negatif yang bisa berdampak buruk pada anak.
Seingat saya mungkin pernah, pas lagi capek banget, lagi emosi, terus anak ngga mau diam atau ngga mau tidur, terucap kata-kata kasar misalnya kamu nakal, sekali sih pernah kaya gitu," ungkap Melsa.
Baca Juga : Berita Kesehatan: 5 Latihan Olahraga Ringan Untuk Penderita Diabetes
Moms berusia 32 tahun bernama Ike juga sejauh ini mengetahui apa itu labelling, dan berusaha tidak melakukannya pada anaknya.
"Labelling itu sebutan untuk anak, sebutan negatif gitu ya, misalnya melabel anak 'kamu itu bodoh', seperti itu. Kalau sejauh ini sih tidak melabel sama sekali, berusaha untuk tidak melabel anak, karena itu efeknya sangat negatif untuk psikologis anak," ucap Ike.
Meskipun mengetahui apa itu labelling, para Moms belum sepenuhnya mengetahui seperti apa labelling dan cara mengatasinya agar tak memberi dampak negatif pada Si Kecil.
Baca Juga : Minum Ramuan Peterseli 30 Menit Sebelum Tidur Ampuh Bikin Langsing, Begini Caranya
Pembahasan dengan Psikolog Fifi dan Hypnotherapist Nunny, ternyata sangat membuka pandangan para Moms mengenai labelling dan cara mengatasinya.
Terutama mengenai kata-kata yang tak terpikirkan para Moms, yang ternyata termasuk ke dalam labelling anak.
Begitupun Hypnotherapist Nunny yang memberikan pengetahuan baru mengenai cara mengelola emosi dan self hypnosis yang disebut dengan rebooting program.
"Banyak banget yang didapat sih, tentang StopLabelling, ternyata kata-kata yang kita pikir bukan labelling itu bisa dibilang labelling pada anak, terutama kata-kata yang negatif," ungkap Natasha.
Baca Juga : Keseruan Anak Belajar Sambil Bermain di Acara Coaching Clinic Hypnotalk #LovingNotLabelling
Moms dengan satu anak ini juga akhirnya mengetahui bagaimana cara mengatasinya agar tidak terus melabel anak.
"Sekarang udah tahu gimana caranya meredam labelling ke anak, sekarang sudah bisa kenal, paham dan sayangi anak, jadi kenali dulu anaknya, setelah itu kita bisa paham dan bisa mengurangi labelling pada anak," ujar Natasha.
Pun dengan Anggi, seorang ibu yang sangat menyadari telah sering melakukan labelling.
Baca Juga : Manfaat Mendongeng Untuk Bayi Luar Biasa, Lakukan Setiap Hari, Moms
"Ilmu baru, saya sekarang harus lebih berhati-hati dalam bertindak, berkata untuk anak saya, karena selama ini saya sangat amat parah me-labelling anak saya sendiri.
Caranya dengan saya sering buat reboot program untuk diri saya sendiri, untuk melepaskan beban-beban, jadi setiap sebelum bekata, bertindak kepada anak saya harus berpikir dulu," imbuh perempuan berusia 33 tahun itu.
Baca Juga : Viral! Kemunculan Thalasya di Dunia Maya yang Mirip dengan Boneka dan Animasi
Acara Coaching Clinic #LovingNotLabelling ini pun turut mendapat partisipasi dari berbagai kalangan, termasuk dari Simply The Future Drinks.
Para Moms yang mengikuti acara disegarkan dengan minuman sehat ini.
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR