Nakita.id - Kesehatan alat vital atau organ itim adalah hal penting, termasuk bagi para pria.
Tak hanya menentukan performa pria saat di ranjang, kondisi Mr. P juga bisa menggambarkan kondisi kesehatan secara keseluruhan.
Untuk itu, para pria harus peduli pada kondisi organ vital itu demi kesehatan fisik dan mental, serta kebahagiaan bersama pasangan.
Baca Juga : Mengencangkan Kembali Organ Intim Setelah Melahirkan dengan Senam Kegel, Ini Panduannya
Dilansir dari Cleveland Clinic, berikut empat kondisi penis yang berkaitan dengan kondisi kesehatan para pria.
1. Waspadai kondisi jantung
Disfungsi ereksi alias ketidakmampuan untuk mendapatkan atau mempertahankan ereksi adalah hal umum.
Baca Juga : Artis FTV Cantik Meninggal Karena Kanker Lidah, Hubungan Intim Jenis Ini Bisa Jadi Pemicu Penyakit Ini
Terjadinya disfungsi ereksi bisa disebabkan banyak hal, meskipun beberapa di antaranya bukan masalah besar.
Tapi, jika Dads secara konsisten mengalami kesulitan mendapatkan atau mempertahankan kemampuan ereksi, hal tersebut bisa jadi merupakan pertanda adanya masalah di jantung.
2. Waspadai ereksi yang lemah
Ereksi yang lemah bisa disebabkan karena peyronie atau gangguan jaringan parut dalam penis yang menyebabkan penis tak bisa melengkung.
Pakar seksual bernama Dr Berglund mengatakan lengkungan penis yang lebih dari 30 derajat bisa menjadi pertanda bahaya.
"Itu bisa mengganggu kemampuan pria untuk melakukan hubungan seksual," ucapnya.
Jika Dads sulit mengalami ereksi, segeralah untuk berkonsultasi pada dokter.
Selain pertanda untuk kesehatan jantungnya, ereksi yang lemah juga bisa merusak penis.
Pria yang melakukan hubungan seksual dengan ereksi yang lemah berisiko tinggi untuk mengembangkan penyakit Peyronie.
Baca Juga : Tangis Luna Maya Pecah Saat Kenang Reino Barack: 'Aku Masih Sayang Dia'
3. Tanda adanya masalah kesehatan mental
Dr Berglund mengatakan pikiran memainkan peran yang sangat besar dalam fungsi penis.
Jika pria mengalami masalah dengan ereksi dan dokternya telah memastikan tak ada masalah fisik, bisa jadi ini pertanda adanya masalah psikologis.
Depresi, kecemasan, dan stres dapat menyulitkan pria untuk melakukan hubungan seksual, seperti juga masalah dalam hubungan.
Sayangnya, terkadang perawatan untuk masalah kesehatan mental dapat memperburuk keadaan.
"Antidepresan dapat menurunkan dorongan seks pria dan membuat pria sulit mempertahankan ereksi atau mencapai orgasme," kata Dr. Berglund.
Penggunaan narkoba dan alkohol juga dapat menurunkan performa pria.
Lihat postingan ini di Instagram
4. Waspadai pembengkakan, benjolan atau luka
Dr Berglund mengatakan, pembengkakan dan benjolan biasa terjadi. Pembuluh darah, jerawat, dan papula mutiara atau benjolan kecil adalah beberapa hal yang mungkin terdapat pada Mr.P.
Pada dasarnya, kita tak perlu mengkhawatirkan hal ini. Namun, terkadang hal tersebut juga bisa menunjukan masalah serius.
Jika benjolan terasa sakit atau ada luka terbuka segera periksakan hal tersebut pada dokter.
Bisa jadi, hal itu menandakan adanya infeksi menular seksual, seperti herpes.
Selain itu, adanya kutil pada kelamin, sifilis, molluscum contagiosum alias infeksi kulit karena virus, yang biasanya berupa benjolan tanpa rasa saki, juga memerlukan pengobatan.
Selain itu, adanya benjolan mencurigakan pada penis, juga bisa menandakan adanya kanker, namun hal ini kemungkinannya kecil terjadi.
Di Amerika, misalnya, Dr Berglund mengatakan tingkat kanker penis di Amerika Serikat sebenarnya sangat rendah, yaitu sekitar satu dari 100.000 pria per tahun.
Untuk para istri yang menemukan hal janggal pada alat vital pasangan, segeralah berdiskusi.
Dekati pasangan dengan lembut, dan bekali diri dengan informasi.
Tak ada pria yang ingin mempunyai masalah dengan simbol kejantanannya.
Jadi, sebaiknya para perempuan juga lebih waspada untuk memperhatikan kesehatan pasangannya secara total.
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bagaimana Kesehatan Pria Dinilai dari Kondisi Mr. P-nya?")
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR