Perlu diketahui, merkuri ialah mineral yang secara alami ada di lingkungan.
Baca Juga : Berita Kesehatan Anak: Ini Ciri Bayi Miliki Kulit Sensitif Menurut Dokter!
Setiap tahun, ribuan ton merkuri dilepas ke udara melalui polusi dan limbah.
Bakteri dan proses alami ini mengubah merkuri menjadi senyawa methylmercury, senyawa organik (MeHg) yang merupakan zat beracun.
Racun ini bisa terdapat di dalam ikan yang kita makan.
Sebab Methylmercury dapat terakumulasi di lautan.
Ini juga terakumulasi dalam rantai makanan, karena setiap ikan menyerap semua merkuri dari ikan atau organisme yang lebih kecil yang telah dimakannya.
Itulah mengapa ikan tertua dan terbesar, seperti ikan hiu atau ikan todak, memiliki kandungan tingkat Methylmercury tertinggi.
Kadar Methylmercury lebih tinggi pada orang yang rutin makan ikan.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Zee Zee Shahab Alami Penyumbatan Plasenta Saat Hamil Anak Kedua, Apakah itu?
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) melaporkan, bahwa orang yang paling sensitif terhadap merkuri adalah ibu hamil dan menyusui, anak-anak di bawah usia enam tahun (terutama yang lebih muda dari tiga tahun), orang dengan gangguan fungsi ginjal, dan orang yang sangat sensitif terhadap logam.
Merkuri memiliki pengaruh yang sangat berbahaya untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, anak kecil, dan meningkatkan risiko penyakit kanker, otak, jantung, ginjal, paru-paru, dan kekebalan tubuh.
Meskipun merkuri di dalam ikan berbahaya, tetapi ikan tetap dianjurkan untuk dikonsumsi, apalagi anak-anak.
Sebab ikan merupakan sumber omega-3 yang sangat baik untuk tubuh.
Baca Juga : Berita HOAX Kesehatan: Tanggapan Dokter Reisa Tentang Memotong Bulu Mata Bayi Agar Lentik
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
Source | : | prevention,center4research.org |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR