Tabloid-Nakita.com - Tak sedikit bayi baru lahir yang mengalami kuning. Dalam istilah medis, kuning ini disebut jaundice atau ikterus. Gejalanya adalah muncul warna kekuningan pada bagian putih mata bayi dan pada kulit bayi saat ditekan.
Baca: Semua Bayi Baru Lahir Cenderung Kuning
Kuning pada bayi tak selamanya membahayakan. Kuning jenis fisiologis sudah sewajarnya terjadi pada bayi karena organ hatinya belum berfungsi sempurna. Kuning fisiologis ditandai dengan peningkatan bilirubin indirek yang diketahui melalui pemeriksaan darah bayi di laboratorium.
Kuning fisiologis muncul sampai dengan tiga hari setelah kelahiran. Lebih dari tiga hari, kadar bilirubin bayi harus dipantau lebih intensif. Ciri-ciri kuning fisilogis adalah tidak disertai dengan feses warna pucat seperti dempul dan bayi membaik dengan paparan sinar matahari pagi.
Baca: Kenali Ciri-ciri Bayi Kuning
Untuk menjemur bayi, ada beberapa hal yang perlu Mama perhatikan, yakni:
• Waktu yang tepat untuk menjemur bayi adalah pukul 08.00—09.00.
• Lama menjemur bayi sekitar 30 menit.
• Jemur bayi tanpa busana, agar seluruh bagian tubuhnya terpapar sinar matahari.
• Balikkan tubuh bayi setelah kurang lebih 15 menit.
Baca: 5 Penyebab Bayi Kuning
• Jaga mata bayi jangan sampai terpapar sinar matahari.
• Jika sinar matahari terlalu terik atau rumah berada dekat jalan raya (banyak polusi), bayi dapat dijemur dari balik jendela namun tetap terpapar sinar matahari.
• Jaga jangan sampai bayi mengalami hipertermi (peningkatan suhu tubuh berlebihan) akibat sinar matahari. Bila Mama merasa sangat kepanasan, segera hentikan menjemur bayi.
Baca: Yang Dilakukan Dokter Saat Perawatan Bayi Kuning
• Manfaatkan waktu menjemur untuk mengobrol dengan bayi atau memberikan pijatan/sentuhan guna meningkatkan bonding antara bayi dan Mama.
• Susui bayi setelah dijemur untuk mencegah dehidrasi, karena sinar matahari meningkatkan penguapan dari kulit bayi. Bila usai dijemur, pada kulit bayi muncul bercak-bercak merah, konsultasikan hal ini ke dokter.
Nah, itulah aturan menjemur bayi. Semoga si kecil segera sehat ya, Mam.
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Dini Felicitas |
KOMENTAR