Akan tetapi kalau di trimester pertama, terlebih anak pertama, ibu hamil sama sekali tidak merasakan gerakan janin selama 24 jam di luar tidur, menurut Iqbal ya tidak apa-apa.
Baca Juga : Berita Kesehatan Wanita: Amankah Terlalu Banyak Pakai Skincare?
Itu bukan pertanda si janin mengalami masalah, melainkan semata-mata karena belum sempurnanya pembentukan janin, sehingga gerakannya belum bisa dirasakan oleh sang ibu.
Pada usia kehamilan di bawah 32 minggu, sekalipun bisa, pemantauan gerak janin biasanya menjadi sesuatu yang dilematis bagi ibu maupun dokter yang menanganinya.
Kalau positif gerakannya kurang dari 10 kali, apalagi kurang dari 6 kali dalam 24 jam di luar tidur, dikhawatirkan janin sudah tidak nyaman di dalam rahim tetapi amat riskan bila harus segera dilahirkan.
Bayi di usia yang masih amat muda dikhawatirkan tidak mampu menghadapi dunia luar.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Patah Hati Bisa Menjadi Komplikasi Mematikan, Gejalanya Mirip Serangan Jantung!
Katakanlah, dokter mengeluarkan bayi di usia kehamilan 28 minggu dengan BB 1.000 gram, tentunya tindakan ini terlalu berani karena mengundang risiko yang besar.
Yang perlu diingat, mampu atau tidaknya bayi hidup di luar rahim amat tergantung pada kematangan organ paru-parunya. Itulah mengapa, kata Iqbal, di usia kehamilan 32 minggu ke bawah sangat jarang ibu hamil dianjurkan melakukan pemantauan gerak janin demi menilai kondisinya.
Juga, guna melakukan penyelamatan bila diperlukan. Lain soal jika pemantauan gerak janin di usia ini sekadar untuk mengetahui apakah ia masih hidup atau tidak.
Baca Juga : Berita Kesehatan Wanita: 8 Aktivitas yang Kerap Dipertanyakan Ibu Hamil, Boleh atau Tidak Dilakukan?
CARA MENGGITUNG GERAKAN JANIN
Moms, Yuk Wujudkan Tubuh Sehat di Tahun Baru dengan Kesempatan Emas dari Prodia Ini!
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR