Nakita.id - Moms tentu sudah paham betul bagaimana baiknya manfaat ASI untuk kesehatan dan pertumbuhan perkembangan anak.
Namun sayangnya, manfaat itu tak lagi dapat dirasakan ketika ASI sudah basi.
Seperti halnya susu sapi, ASI dapat basi bila diperah dan dibiarkan ditempat terbuka atau disimpan terlalu lama.
Baca Juga : Terkenal Kerap Menyimpan ASI Perah, Begini Nasihat Dokter Reisa
Menurut La Leche League International, ASI perah (ASIP) yang dibiarkan pada suhu kamar tidak boleh lebih dari 4-6 jam.
Bila dimasukan ke dalam kulkas, ASI perah tidak boleh lebih dari 48 jam atau 2 hari penyimpanan.
Baca Juga : Berita HOAX Kesehatan: Tanggapan Dokter Reisa Tentang Memotong Bulu Mata Bayi Agar Lentik
Lewat dari batas tersebut, ASI perah harus dibekukan atau diminum segera selama tidak menunjukan tanda basi.
Berikut ini beberapa tanda ASI perah basi yang harus Moms waspadai.
Aroma basi
ASI perah yang basi memiliki bau yang sama dengan susu sapi yang sudah basi.
Banyak ibu yang melaporkan aroma metalik atau sabun dari ASI perah mereka ketika sudah basi.
Menurut Breastfeeding Today, bau ini disebabkan oleh tingkat enzim lipase yang lebih tinggi yang diproduksi beberapa ibu.
Tidak tercampur ketika diaduk
Biasanya, ASI perah memiliki lapisan lemak dan tidak berlemak yang terpisah saat disimpan.
Bila ASI perah masih segar maka lapisan lemak dan tidak berlemak tersebut akan mudah tercampur saat diaduk.
Namun, bila lapisan lemak dan tidak berlemak tersebut tidak mudah tercampur saat diaduk maka bisa jadi ASI perah tersebut basi.
Baca Juga : Zumi Zola Sulit Melihat Karena Diabetes Semakin Parah, Ternyata Begini Kebiasaan Makannya
Tidak ditutup dengan benar
Seperti makanan dan minuman pada umumnya, bila ASI perah tidak ditutup dengan baik atau disimpan di pada wadah yang robek maka kemungkinan susu menjadi basi akan sangat meningkat.
Mayo Clinic merekomendasikan untuk menyimpan ASI dalam wadah plastik keras atau di dalam tas yang dirancang khusus untuk menyimpan ASI.
Sebab tas seperti ini sudah didesain untuk mencegah kontaminasi dengan udara luar.
Baca Juga : Syarat Stimulasi Optimal, Kenali Dulu Perkembangan Motorik Si Bayi
Rasa asam
Cara yang paling jelas untuk mengetahui apakah ASI perah sudah basi atau tidak ialah dengan cara mencicipinya.
ASI perah yang basi punya rasa yang sama dengan susu sapi yang basi.
Bila Moms merasakan rasa asam maka ASI perah tersebut sudah basi. Jangan berikan ASI perah tersebut pada anak.
Kesalahan penyimpanan ASI perah
ASI perah akan tetap segar di kulkas selama 3-5 hari, tergantung suhu dan lokasi penyimpanan susu.
Simpan susu di bagian dalam lemari es dan jangan di pintu agar ASI perah tidak gampang basi.
Sebab bagian pintu mengalami kenaikan atau penurunan suhu saat pintu kulkas dibuka dan dapat mempengaruhi kesegaran ASI perah tersebut.
Bila Moms ingin penyimpanan ASI perah aman dan maksimal, berikut ini cara menyimpan ASI perah menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI):
Baca Juga : Berita Kesehatan: Posisi Tidur Ibu Hamil Yang Aman dan Nyaman
1. Setelah diperah, simpanlah ASI dalam wadah penyimpan khusus ASI perah atau gunakan botol steril atau plastik higienis, lalu tutup rapat-rapat.
2. Cantumkan jam dan tanggal memerah pada label, rekatkan ke wadah ASI perah.
3. Dalam suhu ruangan, ASI perah dapat bertahan selama 4-6 jam.
Bila disimpan dalam termos es dapat bertahan 24 jam, sedangkan di lemari es dapat bertahan 2x24 jam.
Lebih lama lagi jika disimpan dalam freezer, tahan sampai 3 bulan.
4. Letakkan ASI perah di bagian dalam, bukan di dekat pintu karena bagian ini paling berpeluang mengalami perubahan dan variasi suhu udara.
Baca Juga : Berita Kesehatan Anak: Cegah dan Atasi Kebiasaan Picky Eater Pada Anak
Namun dari semua cara penyimpanan tadi, lebih dianjurkan untuk memasukkan ASI perah ke dalam termos dan lemari es agar kandungan dan komposisi gizinya tidak berubah.
Jika dimasukkan dalam freezer, ASI akan mengalami perubahan kandungan imunoglobulin, yaitu protein molekul yang berfungsi sebagai daya tahan tubuh karena ada yang mati akibat suhu yang terlalu dingin. (*)
ShopTokopedia dan Tasya Farasya Luncurkan Kampanye ‘Semua Jadi Syantik’, Rayakan Kecantikan yang Inklusif
Source | : | the bump,Romper,IDAI |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR