Nakita.id - Dalam sebuah rubrik tanya jawab di tabloid nakita, Rina Wijaya, dari Jakarta menanyakan kepada dr. Judi Januadi Endjun, SpOG dari Subbagian Fetomaternal Departemen Obstetri dan Ginekologi FK UPN Veteran/RSPAD Gatot Subroto, prihal deteksi kehamilan dini.
Ini pertanyaannya:
"Dokter Judi, saya (30) baru menikah dan ingin segera punya momongan. Setelah melakukan hubungan intim, apakah dalam waktu 13-14 hari sudah bisa terlihat gejala hamil? Apakah hanya dalam 2 minggu seseorang hamil bisa muntah-muntah atau pusing? Bagaimana gejalanya orang hamil dan bagaimana tip agar cepat hamil? Mohon saran Dokter Judi. Terima kasih sebelumnya."
Baca Juga: Gula Pasir, Sabun, Pasta Gigi, Bisa Dijadikan Alat Deteksi Kehamilan
Pertanyaan tersebut dijawab langsung oleh dr. Judi.
Berikut ini jawabannya:
Menurut dr. Judi, tes hamil akan positif kira-kira dua minggu paska pembuahan.
Bila siklus haid Moms teratur setiap 28 hari, masa suburnya adalah 28 dikurangi 14 hari, yaitu pada hari ke-14 dari hari pertama haid terakhir.
Tes hamil bisa positif satu hari kemudian atau 15 hari paska pembuahan.
Bila siklus haid tidak teratur akan lebih sulit menentukan kapan masa subur, dan kapan memastikan uji kehamilan akan positif.
Hal yang perlu diperhatikan dalam persiapan hamil, perbaiki sikap dan gaya hidup. Seperti; setop merokok, setop mengonsumsi junk-food, dan MSG, makan makanan yang halal, sehat, dan alami, jangan meminum minuman beralkohol.
Jangan lupa konsumsi asam folat 1 tablet per hari, minimal 3 bulan sebelum hamil.
Pastinya, konsultasi ke dokter untuk analisis sperma dan pemeriksaan dasar organ kandungan.
Baca Juga: Gak Perlu Test Pack! Ini Cara Mudah Deteksi Kehamilan dengan Pasta Gigi
Seperti dipaparkan dr. Judi, pemeriksaan pada wanita lebih rumit karena menyangkut banyak hal, misalnya pemeriksaan payudara untuk melihat bentuk puting susu (untuk keberhasilan menyusui), dan apakah ada cairan yang keluar dari puting susu (abnormal bila ada cairan).
Selain itu, periksa dalam organ kandungan, Pap’s smear, analisis cairan vagina, dan USG transvaginal, penting dilakukan. Juga bila perlu analisis hormon kesuburan dan keadaan saluran telur.
Ingat, semua pemeriksaan dilakukan saat haid agar lebih mudah dalam menilai keadaan organ kandungan dan fungsi hormon Moms.
Bila terjadi pembuahan, tubuh Moms akan merespons dengan munculnya tanda-tanda kehamilan, misal payudara membesar dan puting payudara menjadi sensitif.
Juga, rahim membesar sehingga sering berkemih, hormon HCG meningkat sehingga Moms mulai mual dan mungkin muntah, dan emosi menjadi labil.
TES KEHAMILAN USAI BERHUBUNGAN INTIM
Yakinlah, banyak di antara Moms yang kadang terlambat tahu dirinya hamil.
Kehamilan sendiri akan terjadi bila sel telur yang dimiliki Moms dibuahi oleh sperma punya Dads.
Meski telah bertemu dan pembuahan terjadi, kita tak dapat mendeteksi secara langsung kehamilan tersebut.
Kehamilan baru bisa terdeteksi bila sel telur yang telah dibuahi itu, menempel di dinding rahim.
Baca Juga: Tak Bisa Tidur Nyenyak di Trimester Ketiga Kehamilan? Lakukan Tips Mudah Berikut Ini
Sebab, pada fase itulah akan keluar hormon bernama chorionic gonadotropin (HCG).
Keberadaan hormon HCG inilah yang mendeteksi ada tidaknya kehamilan.
Jadi, alat test pack bekerja untuk mendeteksi keberadaan hormon ini di dalam tubuh.
Bila terdeteksi, tandanya Moms hamil. Sebaliknya, bila tak terdeteksi, berarti Moms belum beruntung untuk berbadan dua.
Berapa lama Moms dapat mengetahui kehamilan tergantung dari alat tes kehamilan yang digunakan.
Sebab, setiap alat memiliki kadar sensitivitas masing-masing.
Artinya, semakin sensitif alat uji kehamilan, semakin baik dan cepat mendeteksi kehamilan itu sendiri.
Tak usah heran, ada alat tes kehamilan yang mengklain dapat mendeteksi kehamilan setelah 48 jam berhubungan intim.
Cara memilih test pack yang paling sensitif
Baca Juga: Hamil Muda Boleh Puasa, Tapi Bila Menemukan Tanda Ini Waspada Puasa Jadi Berbahaya
Tingkat sensitivitas alat tes kehamilan ini dapat Moms lihat pada kemasan, dengan satuan ukuran mIU/ml (mili-International Unit per mililiter).
Pada umumnya, sensitivitas alat tes kehamilan berkisar antara 10 mIU/ml sampai 40 mIU/ml.
Semakin rendah angkanya, semakin sensitif alat tes kehamilan tersebut, sehingga semakin dini kehamilan dapat terdeteksi.
MENGENAL DUA ALAT TES KEHAMILAN
Saat ini, ada dua jenis alat tes kehamilan, yaitu yang menggunakan urin dan yang menggunakan darah.
Dua-duanya mengukur kadar hormon HCG untuk dapat mendeteksi kehamilan.
TES DENGAN DARAH (TEST PACK)
Tes yang menggunakan alat yang dikenal dengan nama test pack ini dapat dilakukan di rumah dengan mudah.
Moms hanya mengumpulkan urin, dan test pack akan menunjukkan tanda, seperti perubahan warna, perubahan garis, atau simbol plus-minus yang menandakan Moms hamil atau tidak.
Moms dapat melakukan tes ini saat hari pertama atau hari ke-10 Moms terlambat haid.
Baca Juga: Cari Tahu Yuk Moms Kemampuan Janin Usia 8 Bulan yang Normal Terjadi pada Kehamilan
Terlalu dini melakukan tes ini dapat menunjukkan hasil yang negatif, walaupun sebenarnya Moms sedang hamil.
Untuk hasil yang lebih tepat, disarankan untuk memeriksa beberapa hari setelah Moms merasa telat datang bulan.
Tes dengan urin memiliki tingkat akurasi 97% ketika dilakukan dengan benar.
Jika dilakukan tidak benar atau terlalu dini, hasilnya tidak akan akurat. Jika tes menunjukkan hasil negatif tetapi Moms mengalami tanda-tanda kehamilan, seperti telat datang bulan, mual, dan kelelahan, tunggu seminggu untuk melakukan tes ini lagi atau Moms dapat melakukan tes lainnya atau kunjungi dokter.
TES DARAH
Untuk menjalani tes, Moms bisa mendatangi klinik atau rumah sakit.
Agak ribet sih, tapi hasilnya juga lebih akurat.
Tes ini lebih efektif dan dapat dilakukan lebih dini daripada tes urin karena Moms dapat melakukan tes darah 6 sampai 8 hari setelah ovulasi dimana pembuahan mungkin terjadi saat Moms terakhir kali berhubungan seksual, tetapi hasilnya memakan waktu yang lebih lama karena tes darah harus diuji dalam laboratorium.
Terdapat dua jenis tes darah, yaitu kuantitatif HCG dan kualitatif HCG.
Cara kerja dari tes darah kuantitatif adalah dengan mengukur jumlah hormon HCG dalam darah, sedangkan tes darah kualitatif dengan melihat ada atau tidaknya hormon HCG dalam darah.
Pada umumnya, jika Moms sedang hamil, hasil tes positif akan ditunjukkan dalam waktu 3-4 hari setelah sel telur yang telah dibuahi sperma menempel pada dinding rahim atau 9-10 hari setelah Moms melakukan hubungan seksual di mana terjadi pembuahan (sel sperma membuahi sel telur).
PENGARUHI TES, APA SAJAKAH?
Hal yang perlu diingat, tes kehamilan yang terlalu dini dapat menghasilkan tes negatif karena membutuhkan waktu sekitar seminggu bagi sel telur untuk menempel pada dinding rahim dan melepaskan hormon HCG.
Berapa banyak Moms minum.
Kadar hormon HCG dalam urin tergantung dari seberapa banyak diminum.
Jika Moms terlalu banyak minum, bukan tidak mungkin kadar hormon HCG dalam urin Moms sedikit karena urin terlalu encer sehingga menunjukkan hasil tes negatif.
Urin yang lebih pekat biasanya menunjukkan hasil tes yang positif.
Baca Juga: Bisa Ganggu Kemesraan! Hindari 7 Makanan Ini Sebelum Berhubungan Intim dengan Pasangan
Kadar hormon HCG dalam darah.
Kadar hormon HCG dalam darah mungkin memiliki tingkat yang bervariasi antar individu sehingga mempengaruhi keakuratan hasil tes kehamilan. Hasil tes yang positif mungkin memerlukan waktu yang lebih lama jika Moms memiliki kadar hormon HCG yang rendah dalam darah.
Sensitivitas tes urin. Alat tes kehamilan yang menggunakan urin memiliki tingkat sensitivitas yang berbeda-beda yang menunjukkan seberapa cepat alat tes tersebut dapat mendeteksi keberadaan hormon HCG dalam urin.
Sebaiknya Moms membaca tingkat sensitivitas dan petunjuk dalam kemasan sebelum melakukan tes agar tidak salah.
Sementara itu, Moms juga perlu mengetahui beberapa makanan yang justru bisa merusak suasana saat Moms dan pasangan hendak berhubungan intim.
Karenanya, hindari 8 makanan ini sebelum memulai berhubungan intim!
1. Kopi
Terlalu banyak kafein meningkatkan kadar kortisol, yang merupakan hormon stres.
Menurut Nicole Kasal, pelatih kesehatan dan kebugaran serta pendiri Cleanse Culture, jumlah kortisol yang tinggi membuat tubuh kita lebih sulit untuk rileks, dan dapat menurunkan libido.
2. Apa pun yang terlalu asin
Makanan yang terlalu asin meningkatkan retensi air dan kembung, menurut Dr. Robert Kominiarek D. O., FACOFP, penulis dan direktur medis dari Alpha Male Medical Institute.
Kelemahan lain?
"Aliran darahlah yang memungkinkan terjadinya orgasme, dan terlalu banyak garam akan membuat lebih sulit untuk mencapai titik itu," kata Kasal.
3. Buah-buahan
Hindari konsumsi buah-buahan, terutama setelah makan.
"Buah sangat cepat dicerna, bahkan jauh lebih cepat daripada apa pun yang biasa kita makan," jelas Kasal.
Makan buah juga dapat menyebabkan kram, gas, dan ketidaknyamanan.
Baca Juga: Akurat! Begini Cara Mudah Mendeteksi Kehamilan dengan Pasta Gigi
4. Alkohol
Minum anggur dan bir meningkatkan kadar melatonin, yang juga dikenal sebagai hormon tidur.
"Hanya satu gelas membuatmu lemas," kata Kasal.
Bahkan, minuman alkohol dapat menyebabkan kesulitan ereksi, menghambat orgasme, dan meningkatkan peluang pasangan untuk ejakulasi dini.
5. Minuman berkarbonasi/bersoda
Jika Moms sensitif terhadap minuman karbonasi, jauhi air tonik dan soda, saran Dr. Kominiarek.
Bersendawa adalah hal terakhir yang Moms inginkan di malam romantis bersama pasangan.
6. Sayuran padat gas
Seperti kubis, kembang kol, dan brokoli adalah makanan penghasil metana.
Pastikan Moms memasaknya dengan baik atau mereka akan menimbulkan banyak gas pada tubuh.
7. Kedelai
Semakin banyak testosteron, semakin tinggi gairah seks untuk pria dan wanita.
"Tetapi jumlah kedelai yang berlebihan dalam makanan dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon," kata Kasal.
Contoh kasus: Sebuah studi dalam European Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa pria yang mengonsumsi 120 miligram atau lebih kedelai per hari mengalami penurunan testosteron yang signifikan.
Kasal menyarankan untuk makan telur karena "menyeimbangkan hormon dan meningkatkan libido yang lebih sehat."
Dr. Kominiarek menyarankan apa pun yang kaya seng seperti tiram, atau yang padat Omega-3, seperti ikan dan kacang-kacangan.
Source | : | Nakita.id,goodhousekeeping.com |
Penulis | : | Dini Felicitas |
Editor | : | Dini Felicitas |
KOMENTAR