Nakita.id - Setiap tanggal 12 November, masyarakat Indonesia memperingati Hari Ayah.
Pada umumnya peringatan Hari Ayah di setiap negara dilakukan pada waktu yang berbeda-beda.
Di beberapa negara Eropa dan Amerika Latin misalnya, peringatan Hari Ayah dilakukan setiap tanggal 19 Maret.
Baca Juga : 5 Peran Ayah dalam Tumbuh Kembang Anak
Terlepas dari kapan waktu peringatan yang dilakukan, Hari Ayah tetap memiliki makna yang sama di setiap negara.
Dimana ayah juga dinilai sebagai sosok yang penting dalam keluarga.
Sejumlah penelitian bahkan telah membuktikan, keterlibatan dan kehadiran seorang ayah di dalam keluarga dapat membuat anak-anak cenderung lebih sehat dan bahagia.
Baca Juga : Berita Kesehatan: 9 Penyakit Penyebab Telapak Kaki Terasa Panas, Jangan Diabaikan!
Setidaknya ada 5 manfaat kesehatan bila anak dekat dengan ayah.
Baca Juga : Berita Kesehatan Anak: Perbedaan Anak Kurus dan Anak Kurang Gizi
Baca Juga : Berita Kesehatan Anak: Ini Alasan Mengapa Bayi Prematur Harus Mendapatkan Perawatan Khusus dan Spesial
Baca Juga : Berita Kesehatan Anak: Tidak Boleh Sembarangan, Inilah Perawatan Khusus dan Spesial Bayi Prematur
Kesehatan mental anak
Keterlibatan ayah berhubungan positif dengan kepuasan dan kesejahteraan hidup anak-anak secara keseluruhan.
Ayah yang cenderung ikut langsung dalam perawatan anak sejak bayi, membuat meraka cenderung merasa terhubung, lebih mampu menangani situasi baru dan asing, dapat mengelola situasi yang penuh tekanan, dan lebih ingin tahu dan bersemangat untuk mengeksplorasi lingkungan.
Anak-anak dengan ayah yang terhubung juga lebih mungkin untuk mengalami:
- Tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi
- Tingkat kepercayaan diri yang lebih tinggi
- Lebih sedikit perasaan takut dan bersalah
- urang tekanan emosional dan kesal
Baca Juga : Berita Kesehatan: Kenali 8 Ciri-Ciri Bayi Sudah Masuk Panggul
Pemikiran dan keterampilan anak memecahkan masalah
Anak-anak yang terlibat dalam percakapan yang menyertakan pertanyaan 'apa', 'di mana', dan 'mengapa cenderung memiliki peluang lebih besar untuk berlatih menggunakan dan mendengar kata atau kalimat yang lebih kompleks.
Keterampilan ini membantu anak-anak untuk memikirkan cara memecahkan masalah dan mengembangkan kemampuan kata dan bahasa mereka.
Ini sering merupakan jenis percakapan yang dimiliki anak-anak dengan ayah mereka dan membantu anak-anak mengembangkan keterampilan pemecahan masalah yang lebih baik.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Kenali Sejumlah Manfaat dan Efek Samping Aloe Vera
Perkembangan sosial dan emosional anak
Sejak lahir, anak-anak yang memiliki ayah lebih mungkin untuk merasa terhubung secara emosional, percaya diri untuk mengeksplorasi lingkungan mereka, dan memiliki hubungan sosial yang lebih baik dengan rekan-rekan mereka.
Baca Juga : Berita Kesehatan Anak: Ini Cara Merawat Jantung Anak Agar Tetap Sehat Menurut Dokter!
Baca Juga : Berita Kesehatan Anak: Ini Cara Merawat Jantung Anak Agar Tetap Sehat Menurut Dokter!
Ketika ayah lebih terlibat dalam pengalaman dengan anak-anak mereka, seperti makan bersama dan pergi keluar, ini memiliki pengaruh positif pada perkembangan sosial anak-anak.
Anak-anak dengan ayah yang terhubung cenderung:
- Memiliki hubungan rekan positif
- Memiliki persahabatan yang lebih kuat dan lebih dekat dengan lebih sedikit konflik
- Memahami hubungan memberi dan menerima
- Mengembangkan keterampilan mengambil giliran dengan anak-anak lain
Baca Juga : Berita Kesehatan: Posisi Tidur Ibu Hamil Yang Aman dan Nyaman
Ada beberapa peran ayah yang penting dalam tubuh kembang anak.
Melindungi
Ayah dikenal sebagai sosok yang melindungi.
Jika anak memiliki sosok ayah di sampingnya, mereka akan merasa terlindungi dari bahaya.
Peran melindungi ini dapat membuat anak jadi jauh lebih pemberani.
Tidak hanya itu, memiliki perasaan dilindungi akan membuat anak terdorong untuk melindungi orang lain.
Ayah bisa mengajarkan anak laki-lakinya bagaimana memperlakukan kaum perempuan.
Dengan demikian, anak laki-laki akan tumbuh menjadi sosok yang menghormati dan menghargai kaum perempuan.
Anak akan memahami bahwa ia perlu melindungi kaum yang lebih lemah, dan tidak menjadikan perempuan sebagai objek belaka.
Baca Juga : Meski Kaya Manfaat, 4 Kondisi Tubuh Ini Tidak Dianjurkan Konsumsi Daun Salam
Disiplin
Meski pada umumnya terlihat lebih galak, tetapi ayah memang berperan dalam mengajarkan kedisplinan pada anak.
Ketegasan yang diterapkan akan membentuk anak menjadi disiplin.
Kedisiplinan ini akan membantu anak menjadi orang sukses.
Baca Juga : Berita Kesehatan Anak: Lindungi Mata Bayi Saat Menjemur, Ini Caranya
Baca Juga : Berita Kesehatan Anak: Orangtua di AS Dilarang Bicarakan Bobot Tubuh Anak, Ini Alasannya!
Baca Juga : Berita Kesehatan Anak: Kuku Sarang Penyakit, Ini Tips Kuku Cantik dan Sehat Juga Kuat
Anak akan menjadi orang yang bertanggung jawab dan tidak menyepelekan tugasnya sebagai anak.
Misalnya ketika ada batasan jam memakai gadget.
Ayah cenderung lebih tegas dalam hal ini dan tidak menerima tawar menawar oleh anak.
Ayah dapat menyampaikan alasan mengenai batasan gadget.
Percaya diri
Saat bersama seorang ayah, anak cenderung lebih banyak melakukan berbagai hal yang tidak dilakukannya bersama ibu.
Misalnya, beraktivitas fisik seperti bermain bola, bersepeda, sekadar diayun-ayunkan tinggi di atas kepala.
Kebersamaan seperti itu mengajarkan spontanitas dan keberanian pada anak.
Keberanian yang ditularkan oleh ayah membuat anakl akan jauh lebih percaya diri.
Anak yang percaya diri akan memiliki keterampilan sosial yang baik.
Salah satu kunci kesuksesan anak adalah bagaimana anak mampu beradaptasi dengan lingkungan sosialnya.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Kisah Perjuangan Persalinan Winda Viska, Urin Sudah Berwarna Merah Akibat Preeklamsia
Kecerdasan emosi
Beda dengan ibu, ayah lebih memiliki kestabilan emosi.
Emosi kaum perempuan kerapkali tidak stabil karena perubahan hormon, atau karena pada dasarnya kaum perempuan memang mengekspresikan sesuatu secara verbal.
Kestabilan emosi ayah mengajarkan anak untuk mengontrol perasaannya, tidak lekas menangis ketika tidak mendapatkan sesuatu yang diinginkan, atau mengatasi masalah dengan membicarakannya baik-baik.
Kecerdasan emosi sangat penting bagi seorang anak dalam menghadapi kehidupan sosialnya kelak.
Kemandirian
Sebagai kepala keluarga, ayah dapat mengajarkan anak bagaimana menjadi pemimpin dalam lingkup yang kecil.
Ayah bisa mendorong anak untuk berinisiatif dan berani melakukan sesuatu sendiri tentunya dengan pengawasan.
Misalnya, meminta anak membeli minuman di warung atau mengajak anak ke sekolah menumpang kendaraan umum.
Hal ini untuk mempersiapkan anak karena Papa atau Mama tidak bisa selamanya menemani anak ke mana-mana.
Anak pun tidak akan terus merasa dilindungi, melainkan dapat melindungi dirinya sendiri.
Baca Juga : Zumi Zola Sulit Melihat Karena Diabetes Semakin Parah, Ternyata Begini Kebiasaan Makannya
Source | : | Psychologytoday,kidsmatter.edu.au |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR