"Temuan seperti ini memberikan argumen bahwa kita harus memasukkan rasa sakit dalam percakapan yang lebih luas tentang kesehatan remaja," kata pemimpin penulis Steven Kamper, seorang profesor di University of Sydney, Australia.
"Sayangnya pemahaman kita tentang penyebab dan (dampak) sakit di kelompok usia ini sangat terbatas, dan ini sangat membutuhkan penelitian lebih lanjut."
Di masa lalu, para ahli kesehatan mencatat kecenderungan untuk mengabaikan gejala sebagai 'growing pains', ketika perawatan harus diberikan.
Baca Juga : 8 Kebiasaan Pemicu Hilangnya Kesuburan Pria dan Wanita, Jangan Lagi Lakukan!
Namun, selain harus berhati-hati terhadap overdiagnosis dan pengobatan yang tidak perlu, intervensi harus difokuskan pada tanda-tanda rasa sakit terus-menerus yang mengganggu kualitas hidup remaja.
Tim peneliti di belakang studi baru ini menyoroti peningkatan risiko penggunaan zat sebagai ancaman utama terhadap kesejahteraan.
Merokok dan konsumsi alkohol pada masa remaja awal dapat meningkatkan risiko penyalahgunaan zat dan masalah kesehatan mental di kemudian hari.
Baca Juga : Kualitas Sperma Banyak dan Sempurna, Konsumsi Makanan Ini Sebelum Konsepsi!
Sementara alkohol memiliki efek yang kuat pada semua orang, otak remaja sangat rentan karena masih berkembang.
Merokok juga diketahui dapat menyakiti kebugaran fisik, yang berpotensi meningkatkan bentuk-bentuk nyeri kronis dan membuat mereka terkunci dalam siklus ini.
Source | : | Medical Daily |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Amelia Puteri |
KOMENTAR