Sedangkan, sebuah studi tahun 2013 yang diterbitkan dalam American Journal of Cardiology melaporkan bahwa waktu tidur yang lama meningkatkan risiko pengembangan massa ventrikel kiri yang meningkat.
Saat ventrikel kiri jantung menjadi lebih tebal, ia meningkatkan risiko gagal jantung.
Kemudian, penelitian terbaru tahun 2015 yang diterbitkan di Neurology menemukan bahwa sementara tidur pendek dikaitkan dengan risiko stroke yang meningkat 18 persen.
Tidur yang lama dikaitkan dengan peningkatan risiko stroke sebesar 46 persen setelah disesuaikan dengan faktor risiko penyakit kardiovaskular konvensional.
BACA JUGA: Bukan Rumah Mewah atau Mobil Super, Ini yang Buat Nana Mirdad BahagiaBukan Rumah Mewah atau Mobil Super, Ini yang Buat Nana Mirdad Bahagia
2. Obesitas
Ada hubungan antara kelebihan tidur dan obesitas.
Jika Moms tidur berjam-jam lebih lama, maka secara fisik Moms tidak aktif selama periode itu.
Aktivitas fisik yang kurang berarti tubuh akan membakar lebih sedikit kalori, yang pada gilirannya dapat menyebabkan penambahan berat badan.
Sebuah studi tahun 2008 yang dipublikasikan di Sleep Journal memberikan bukti bahwa kedua waktu tidur singkat dan terlalu panjang memprediksi peningkatan risiko berat badan di masa depan dan kegemukan pada orang dewasa.
Studi tersebut menekankan perlunya menambahkan durasi tidur ke panel determinan yang berkontribusi terhadap penambahan berat badan dan obesitas.
Sebuah penelitian tahun 2010 yang dipublikasikan di Social Science & Medicine melaporkan bahwa lebih dari 8 jam tidur dalam sehari akan meningkatkan risiko obesitas, diabetes, hipertensi dan penyakit kardiovaskular.
Source | : | top10homeremedies.com |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR