Pro kontra para ahli tentang orangtua yang mencium bibir anaknya
Ternyata, ada ahli yang tidak setuju apabila orangtua mencium bibir anaknya yang sudah berusia di atas 5 tahun, meski dengan alasan gemas dengan sang anak.
Menurut Dr. Charlotte Reznick, associate clinical professor bidang psikologi di University of California Los Angeles, kesadaran seksual diawali sejak usia lima tahun.
Baca Juga : Ayah Jessica Iskandar Ungkap Kebohongan Ludwig Saat Meninggalkan Anaknya
“Ciuman di bibir bisa memberikan rangsangan bagi anak usia ini. Jadi, itu akan membingungkan. Jika ibu mencium ayah di bibir dan sebaliknya, apa artinya ketika aku, seorang anak perempuan atau laki-laki, mencium orangtuaku di bibir? Jika saya harus menjawab kapan harus berhenti mencium anak di bibirnya, (jawabannya) sekarang.”
Masa anak-anak merupakan masa belajar dan masih lugu-lugunya.
Ketika orangtua terlalu banyak melakukan kontak fisik dengan anak, seperti mencium bibirnya, maka anak akan berpikir bahwa itu adalah hal wajar yang dilakukan setiap orang.
Padahal, masa anak-anak merupakan saat yang tepat untuk memberikan pendidikan seks.
Orangtua sebaiknya secara terbuka menjelaskan mengenai seks agar anak mengetahui mana yang boleh dan mana yang tidak boleh.
Mengapa harus di masa anak-anak?
Sebab, pada usia ini perkembangan otak anak sangat pesat mencapai 80% sehingga dinamakan “masa emas”.
Hasil pendidikan yang ditanamkan (selama sesuai dengan perkembangannya) akan lebih merasuk pada jiwa dan terekam kuat pada ingatan anak.
Source | : | Tabloid Nakita,Health,independent,jurnal.csdforum.com |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR