Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Fertility and Sterility ditetapkan untuk menentukan apa pengaruh koneksi Wi-Fi terhadap infertilitas laki-laki sekali dan untuk semua.
Para peneliti dari Argentina mengumpulkan 29 sampel sperma dari laki-laki sehat yang duduk dengan laptop yang terhubung dengan Wi-Fi di pangkuan mereka selama empat jam.
Setelah mengesampingkan suhu sebagai penyebab kerusakan sperma melalui sistem pendingin udara, tim peneliti menemukan bahwa radiasi yang dilepaskan oleh koneksi Wi-Fi laptop mengakibatkan kerusakan DNA dan kurang motilitas sperma.
Baca Juga : Seberapa Besar Peluang Hamil Setelah Keguguran? Ini Penjelasannya
3. Memakai Celana Boxer
Sebuah penelitian yang diterbitkan di situs akademis Oxford University Press menemukan bahwa laki-laki yang mengenakan boxer memiliki jumlah sperma lebih tinggi daripada laki-laki yang mengenakan celana dalam biasa, atau biasa disebut di Indonesia dengan celana dalam 'segi tiga'.
"Suhu skrotum tinggi terkait dengan perubahan produksi sperma," kata Lidia Mínguez-Alarcón, seorang ilmuwan penelitian di departemen kesehatan lingkungan di Universitas Harvard dan penulis utama studi tersebut.
Menurut Mayo Clinic, suhu tinggi dapat melemahkan produksi sperma dan mempengaruhi seberapa baik mereka berfungsi.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Ikan Laut Lebih Bergizi untuk Otak Anak dari Ikan Air Tawar!
Mínguez-Alarcón mengatakan bahwa mengenakan pakaian ketat menempatkan testikel lebih dekat ke seluruh tubuh, membuat mereka lebih hangat dan menghasilkan lebih sedikit sperma.
"Itulah alasan mengapa buah pelir berada di luar tubuh, karena mereka antara 2 dan 3 derajat Celcius lebih dingin," katanya.
Source | : | Medical Daily |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR