Nakita.id - Sebuah studi terbaru menunjukan orang dewasa yang terlalu banyak tidur memiliki peningkatan risiko penyakit jantung hingga kematian.
Studi ini memeriksa data selama kurang lebih 8 tahun pada hampir 117.000 orang dewasa berusia 35 hingga 70 tahun di 21 negara.
Tingkat penyakit jantung (seperti stroke atau gagal jantung) dan kematian 7,8 per 1.000 di antara mereka yang tidur enam sampai delapan jam per malam.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Anak Tidur Berkeringat? Bisa Jadi Gejala Penyakit Berbahaya
Hal ini berbeda dibandingkan dengan 8,4 per 1.000 di antara mereka yang tidur delapan hingga sembilan jam per malam.
Lalu 10,4 per 1.000 di antara mereka yang tidur sembilan hingga 10 jam per malam serta 14,8 per 1.000 di antara mereka yang tidur lebih dari 10 jam per malam.
Itu diterjemahkan menjadi 5%, 17%, dan 41% peningkatan risiko dari masing-masing penelitian.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Ciri Wanita Yang Berisiko Miliki Anak Down Syndrome
Tingkat di antara orang-orang yang tidur enam atau kurang jam per malam adalah 9,4 per 1.000, atau 9% lebih tinggi daripada mereka yang mendapat jumlah tidur yang disarankan.
Namun menurut Chuangshi Wang, McMaster dan Peking Union Medical College, di China, hal ini secara statistik tidak signifikan.
Mereka mengatakan peningkatan risiko penyakit jantung dan kematian pada orang yang tidur lebih dari jumlah yang disarankan mungkin terjadi karena mereka memiliki masalah kesehatan yang mendasar.
Hal ini yang kemudian menyebabkan mereka tidur lebih lama.
Baca Juga : Berita Kesehatan Wanita: Jenis Ikan Yang Paling Baik Untuk Ibu Hamil
Studi ini dipublikasikan pada 5 Desember di European Heart Journal.
Di dalm studi ini, para peneliti juga menemukan bahwa tidur siang hari dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan kematian di antara mereka yang tidur lebih dari enam jam per malam.
Hal ini tidak terjadi di antara mereka yang kurang tidur.
"Meskipun temuan itu sangat menarik mereka tidak membuktikan sebab dan akibat," Julie Ward, perawat jantung senior di British Heart Foundation, yang tidak terlibat dalam penelitian itu.
"Bukannya tidur panjang menyebabkan kematian atau kesehatan yang buruk tetapi kesehatan yang buruk menyebabkan peningkatan tidur," ujar Francesco Cappuccio, profesor kedokteran kardiovaskular dan epidemiologi, Universitas Warwick, Inggris, yang juga tidak terlibat dalam penelitian itu.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Penyebab Perut Kencang Di Setiap Trimester Kehamilan