Krisis Identitas Bisa Berujung Depresi, Atasi Dengan 5 Cara Ini

By Fadhila Afifah, Selasa, 11 Desember 2018 | 20:19 WIB
Mengatasi krisis identitas (Pexels)

Nakita.id – Sering kali mempertanyakan siapa diri kita dan apa tujuan hidup kita, mungkin membuat Moms stres, tetapi itu sebenarnya bisa menjadi hal yang baik dalam jangka panjang.

Mengetahui siapa diri Moms dengan cara yang lebih baik dan beradaptasi dengan perubahan, tentu dapat membantu Moms tumbuh sebagai pribadi yang lebih baik.

Namun bila perasaan itu membawa Moms pada hal negatif, alias justru membuat Moms merasa tertekan dan sulit untuk menjalani hari, mungkin saja Moms sedang mengalami krisis identitas.

Baca Juga : Penyebab dan Gejala Krisis Identitas, Tanpa Sadar Dialami Banyak Orang

Apa itu krisis identitas?

Istilah "krisis identitas" pertama kali datang dari psikolog perkembangan dan psikoanalis, Erik Erikson.

Dia memperkenalkan ide-ide krisis identitas remaja serta krisis paruh baya, dan percaya bahwa kepribadian berkembang dengan menyelesaikan krisis dalam kehidupan.

Krisis identitas sering terjadi karena perubahan besar atau stressor dalam kehidupan, atau karena faktor-faktor seperti usia atau kemajuan dari tahap tertentu (misalnya, sekolah, pekerjaan, atau masa kanak-kanak).

Baca Juga : Penuhi Asupan Vitamin C, 4 Fungsinya Luar Biasa Untuk Tubuh!

Tentu keadaan ini perlu segera diatasi, sebab dapat berujung pada depresi dan mengganggu kesehatan mental seseorang.

Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan untuk melewati krisis identitas:

1. Lihatlah ke dalam diri dan kenali diri lebih dalam

Luangkan waktu untuk benar-benar melihat ke dalam diri Moms dan tanyakan pada diri beberapa pertanyaan tentang apa yang disukai dan tidak disukai lagi.

Ajukan pertanyaan pada diri sendiri dan lihat apakah Moms dapat menjawabnya dari waktu ke waktu, dan jika jawabannya membantu Moms memahami semuanya.

Baca Juga : Gejala dan Penyebab Perilaku Seksual Kompulsif Alias Kecanduan Seks

Ingat, Moms tidak harus memiliki semua jawaban - dan mereka dapat berubah dari tahun ke tahun, atau dekade ke dekade.

Pertanyaan mungkin termasuk:

- Sifat dan karakteristik apa yang menentukan Moms? Bagaimana ini berubah selama bertahun-tahun?

Baca Juga : Benarkah Anjing Dapat Membantu Mendeteksi Kanker Pada Seseorang?

- Jika mengalami perubahan besar dalam hidup: Bagaimana cara Moms untuk berubah? Apakah Moms puas dengan perubahan ini? Bagaimana Moms bisa mengatasi hal-hal baru ini?

- Apa nilai Moms? Apakah ada yang bekerja bertentangan dengan mereka?

- Apa minat, dan hobi Moms? Apakah Moms melakukan apa yang ingin dilakukan, dan jika tidak, mengapa tidak? (Jika Moms suka bermain tenis dan belum selama beberapa tahun, faktor apa yang mencegahnya?)

- Apa alasanmu? Apa yang membantu Moms mengatasi sesuatu saat sedang berjuang?

- Apa yang penting bagi Moms terkait nilai, tujuan hidup, atau rasa identitas? Adakah yang bisa Moms lakukan untuk meningkatkan kesadaran diri?

Baca Juga : 5 Sumber Polusi di Dalam Rumah yang Sering Terabaikan, Catat!

2. Mencari kegembiraan atau kebahagiaan baru

Apa yang membuat Moms senang? Apa yang memberi hidup Moms merasa memiliki tujuan dan sukacita?

Moms tidak harus memiliki pekerjaan yang sempurna, tetapi jika Moms tidak melakukan apa pun yang memuaskan dalam hidup, maka ini mungkin mengapa Moms merasa seperti berada dalam krisis.

Moms mungkin menemukan kepuasan dalam menjadi sukarelawan, menekuni hobi baru, berhubungan dengan orang lain, atau sejumlah hal lain di luar pekerjaan Moms.

Atau, Moms mungkin menemukan bahwa pekerjaan baru akan menjadi pasangan yang lebih tepat untuk diri Moms.

Baca Juga : Aming Ingin Hengkang dari Dunia Hiburan Karena Banyak Rekan Artis yang 'Nyampah'

3. Mencari dukungan

Memiliki dukungan sosial yang baik dapat membantu memengaruhi seberapa baik Moms mengatasi perubahan besar, stres, atau masalah identitas.

Ada banyak tempat yang dapat Moms temukan.

Carilah dukungan dalam:

- Teman, pasangan, dan anggota keluarga

- Komunitas keagamaan

- Grup baru, klub, atau pertemuan yang berbagi minat

Baca Juga : Berjasa Gantikan Umroh Almarhum Ibunya, Ayu Dewi Beri Ucapan dan Doa untuk Perempuan Ini

- Kelompok pendukung, terutama ketika berhadapan dengan masalah kesehatan baru

- Kelompok kesehatan mental atau terapi individu

- Olahraga atau kegiatan tim

4.Abaikan penilaian dari diri sendiri dan orang lain

Ekspektasi orang lain dan juga milik kita dapat memberi pengaruh besar pada perasaan kita.

Tetapi jangan biarkan standar masyarakat menentukan siapa Moms dan apa yang harus Moms sukai.

Baca Juga : Mengurangi Berat Badan Hingga Meningkatkan Gairah Seksual, Ini Manfaat Konsumsi Rebusan Jahe Saat Malam Hari

Hanya karena Moms memiliki kelompok usia, jenis kelamin, atau budaya tertentu, tidak berarti Moms harus mengikuti jika tidak lagi percaya dengan apa yang Moms pilih.

Persepsi diri Moms penting bagi kesejahteraan hidup secara keseluruhan, dan menghabiskan waktu dan energi untuk berpikir menghakimi tidak akan membawa Moms ke mana pun.

Mungkin perlu waktu bagi orang-orang yang Moms sukai untuk memahami setiap perubahan yang Moms lakukan, tetapi akan lebih bahagia dalam jangka panjang jika Moms jujur ​​pada diri sendiri.

Baca Juga : Perbedaan Pendarahan Tanda Kehamilan Dengan Pendarahan Menstruasi

5. Carilah bantuan dari luar

Jika stres terlalu berlebihan, pertimbangkan mencari bantuan dari luar.

Ini dapat berasal dari teman atau anggota keluarga yang dapat dipercaya untuk diajak bicara, atau seorang profesional kesehatan mental untuk membantu Moms menyelesaikan dan mengatasi apa yang sedang terjadi.

Jangan pernah merasa takut untuk meminta bantuan.

Hidup, terutama perubahan besar, dapat terasa menakutkan, tetapi kita semua pasti akan melewatinya.