Ibu Menyusui Puasa Ramadhan: Jika dalam Kondisi Ini Sebaiknya Jangan Puasa, Moms!

By Maharani Kusuma Daruwati, Minggu, 14 April 2019 | 10:54 WIB
Ilustrasi ibu menyusui puasa ramadhan (freepik)

Nakita.id - Ibu menyusui puasa ramadhan pasti masih menjadi pertanyaan bagi banyak Moms.

Bisakah ibu menyusui puasa ramadhan? Terlebih sekarang sudah akan mendekati datangnya bulan ramadhan yang identik dengan dijalankannya puasa wajib.

Moms bisa menjadi ibu menyusui puasa ramadhan, namun harus memenuhi beberapa syarat.

Baca Juga : Berikan yang Terbaik, Bahan Alami Harus Jadi Pilihan Utama Agar Bayi Terlindungi

Saat melakukan puasa ketika masih dalam masa menyusui, Moms sebaiknya memperhatikan rambu-rambu yang ada.

Ada rambu-rambu yang perlu Moms ketahui agar tidak mengancam kesehatan Moms maupun si kecil.

Pada umumnya, bayi tidak dirugikan ketika Moms berpuasa sebab Moms  tetap bisa memproduksi ASI selama puasa.

Asupan kalori yang berkurang selama puasa juga tidak mengurangi produksi ASI, Moms.

Baca Juga : Ibu Menyusui Puasa Ramadhan Diperbolehkan, Ikuti Aturan Puasa Ibu Menyusuai Ala dr Reisa Broto Asmoro

Jumlah ASI pun bahkan tidak terpengaruh ketika Moms tidak makan selama 24 jam.

Hal ini justru akan lebih banyak berpengaruh terhadap kondisi Moms sendiri.

Sebab kalori yang dikeluarkan saat menyusui akan mempengaruhi kondisi kesehatan Moms.

Kualitas ASI pun mungkin juga akan terpengaruh.

Baca Juga : Bolehkah Ibu Menyusui Puasa? Ini Hal-hal yang Harus Moms Perhatikan

Pertumbuhan fisik bayi ASI mungkin akan terpengaruh oleh ibu yang berpuasa.

Perubahan pola makan juga dapat mengubah jenis lemak dalam ASI.

Setiap Moms memiliki perbedaan dalam hal ini sebab saat puasa tubuh Moms akan mengambil cadangan lemak untuk membantu produksi ASI.

Hal ini bisa diantisipasi dengan tetap memberikan ASI sebab jumlahnya tidak berkurang.

Menyusui saat puasa juga berisiko membuat Moms terkena dehidrasi berat.

Baca Juga : Panduan Ibu Menyusui Puasa dalam Islam, Puasa Lancar, Tubuh Tetap Sehat

Dalam hal ini, Moms harus cermat dalam melihat tanda-tanda dehidrasi berat.

Sakit kepala, mata kering dan urin berwarna gelap menjadi gejala dehidrasi berat.

Jika Moms mengalami kondisi ini sebaiknya Moms membatalkan puasa.

Moms sebaiknya tidak berpuasa bila merasakan tanda-tanda dehidrasi seperti yang sudah dijelaskan di atas.

Bila dalam satu jam tidak kunjung reda, Moms  perlu memeriksakan diri ke dokter.

Baca Juga : Ingin Tetap Jalankan Puasa Saat Ramadan? Begini Tips Ibu Menyusui Puasa dalam Islam

Untuk itu, persiapan puasa yang matang akan membantu kelancaran menyusui saat puasa.

Menu buka puasa dan sahur yang tepat dan bergizi menjadi kunci mendapatkan energi cukup bagi ibu menyusui.

Pastikan Moms mendapatkan minum yang cukup pada malam hari setelah berbuka.

Selain itu, cobalah tetap tenang dan beristirahat pada siang hari.

Baca Juga : Ibu Menyusui Puasa : Riset Menyebutkan Kualitas Komposisi ASI ibu Saat Puasa Tak Berubah

Saat merasa badan mulai tidak enak, Moms harus segera menghubungi dokter.

Menyusui saat puasa juga harus memerhatikan bagaimana kebutuhan ASI bagi Si Kecil.

Apabila bayi lebih jarang pipis dan pup, bisa jadi Si Kecil mengalami kekurangan ASI.

Baca Juga : Ibu Menyusui Puasa : 4 Cara Agar Puasa Lancar dan ASI Tetap Deras

Selain itu, bayi cenderung menangis dan merasa gelisah setelah menyusui.

Moms  bisa meminta panduan dari dokter untuk mengukur kemampuan Moms dalam menyusui saat puasa.